Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Dipukul hingga Luka saat Sholat Sunnah di Musala, Cuma 1 yang Ingin Ditanyakan Ruminah ke Pelaku

Bahkan perban yang semula menutupi luka dibagian kepalanya, kini sudah dilepas

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Masih ingat kasus pemukulan yang dialami Ruminah (60), saat ia sedang salat sunnah sebelum melaksanakan salat subuh beberapa hari lalu?

Kini kondisinya semakin membaik.

Bahkan perban yang semula menutupi luka dibagian kepalanya, kini sudah dilepas.

Adapun kejadian yang sebetulnya sudah dua kali ini terjadi berlokasi di Musala Asshodiqin, Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Senin (5/10/2020) lalu.

Saat Tribunjateng.com mendatangi Ruminah di kediamannya pada Jumat (9/10/2020) pagi tadi, ia terlihat sedang mengobrol dengan anak dan cucu nya di teras rumah mereka.

Pemprov Jateng Petakan Titik Rawan Bencana Musim Penghujan, Bagaimana Antisipasi Klaster Pengungsi?

Berkenalan dengan Ocsi, Anjing Pelacak Polres Banjarnegara yang Punya Kemampuan SAR

Saat Sekarat Ayu yang Jenazahnya Ditemukan Termutilasi Masih Kenali Pembunuhnya: Abang Kok Tega

Wajah Anies Baswedan Berubah Hampir Titikan Air Mata Lihat Dampak Demo UU Cipta Kerja di Pasar Senen

Mengetahui ada tamu, Ruminah dengan ramah mempersilahkan masuk dan mengobrol sebentar di dalam rumahnya. Dia menceritakan kejadian berdarah yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

Bahkan, Ruminah mengaku, ia merasa trauma dan takut untuk ke musala sekarang ini. Apalagi jika kondisinya sepi tidak ada orang.

"Saya sedang salat sunnah, posisinya saat itu di musala hanya ada saya dan satu lagi sedang mengaji.

Lalu tiba-tiba ada yang memukul bagian belakang kepala saya sangat keras.

Setelahnya saya tidak jatuh, tapi reflek langsung memegang kepala saya yang dipukul dan berteriak kesakitan, sekaligus minta tolong.

Saya tidak melihat siapa pelakunya, karena posisi setelah dipukul mata saya penglihatannya langsung buram," ungkap Ruminah, pada Tribunjateng.com, Jumat (9/10/2020).

Ibu enam anak ini bercerita, kalau di musala tersebut, antara laki-laki dan perempuan shaf nya dipisah dengan semacam tirai atau gorden panjang, sehingga tertutup.

Maka dari itu, satu orang yang saat itu sama-sama sedang berada di musala, tidak melihat atau mengetahui ada orang yang masuk dan memukul Ruminah.

Perlu diketahui, satu orang yang saat kejadian pemukulan juga berada di musala, bernama Taspuri.

Sedangkan Taspuri ini, merupakan korban pertama yang mengalami pemukulan di musala yang sama sekitar 5 atau 6 bulan yang lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved