Berita Semarang
Pria di Candisari Semarang Ngamuk Pecahkan Kaca Musala, Sudah 3 Kali Hebohkan Warga Ini Penyebabnya
Diketahui seorang pria bernama Rileksardi (34) memecahkan kaca jendela musala itu saat takmir musala mengumandangkan azan masuk waktu asar
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
Pria di Candisari Semarang Ngamuk Pecahkan Kaca Musala, Sudah 3 Kali Hebohkan Warga Ini Penyebabnya
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga sekitar diresahkan dengan kelakuan seorang pria yang memecahkan kaca jendela Musala Al-Hikmah di RT 8 RW 2, Candi, Candisari, Kota Semarang, Kamis (8/10/2020) sore kemarin.
Diketahui seorang pria bernama Rileksardi (34) memecahkan kaca jendela musala itu saat takmir musala mengumandangkan azan masuk waktu asar.

Hampir semua jendela yang dipukuli menggunakan batang kayu itu pun kacanya menjadi hancur berkeping-keping.
• Dipukul hingga Luka saat Sholat Sunnah di Musala, Cuma 1 yang Ingin Ditanyakan Ruminah ke Pelaku
• Lee Jae Wook Curhat Soal Tekanan Pertama Kali Jadi Pemeran Utama di Drakor Do Do Sol Sol La La Sol
• Berkenalan dengan Ocsi, Anjing Pelacak Polres Banjarnegara yang Punya Kemampuan SAR
• Pemprov Jateng Petakan Titik Rawan Bencana Musim Penghujan, Bagaimana Antisipasi Klaster Pengungsi?
Akibatnya, tidak ada pelaksanaan salat asar berjamaah d sana saat itu.
“Sepertinya bagi dia (azan) terlalu keras dan dia juga tersinggung saat dengar ada selawat-an,” kata ketua RT setempat, Ahmad Yaidi, ketika ditemui Tribunjateng.com di rumahnya pada Jumat (9/10/2020).
Yaidi kemudian langsung menghubungi Polsek Candisari untuk meminta tolong menangani pria itu dan mencegahnya melakukan hal-hal yang tidak diinginkan warga sekitar.

Polisi pun kemudian datang dan mengamankan Rileksardi di Kantor Polsek Candisari.
Rileksardi sendiri sebenarnya merupakan warga setempat.
Sejumlah warga sekitar menduga bahwa ia mengalami depresi lantaran beban hidup yang ia jalani selama ini.
Sikap Rileksardi tersebut ternyata bukan kali pertamanya.
“Beberapa waktu lalu pernah marah-marah waktu salat subuh.
Kemarin selasa saat setelah isya ada doa-doa, dia tiba-tiba merebut mikrofon musala dan mengancam melalui pengeras suara musala.
Warga sekitar jadi dengar semua,” ujar Yaidi.
Warga sekitar semakin resah dan berharap Rileksardi dapat ditangani atau diawasi secara serius oleh pihak berwenang.