Berita Viral
Jabatan Bergaji Rp 2 Miliar Ditinggalkan Pria Ini Hidup Sederhana di Gunung, Istri Langsung Bereaksi
Itulah yang mungkin dialami oleh seorang jutawan satu ini, di mana dia memilih tinggalkan semua kemewahan yang dia miliki
Jabatan Bergaji Rp 2 Miliar Ditinggalkan Pria Ini Hidup Sederhana di Gunung, Istri Langsung Bereaksi
TRIBUNJATENG.COM - Uang memang bisa memberikan segalanya, tetapi bukan berarti segala sesuatu di dunia ini bisa dibeli dengan uang.
Itulah yang mungkin dialami oleh seorang jutawan satu ini, di mana dia memilih tinggalkan semua kemewahan yang dia miliki untuk hidup sebagai orang yang sederhana.
Mengutip Eva.vn, Selasa (13/10/20), Liu Jingchong (39), adalah seorang pengusaha dari provinsi Guangdong China.
Dia memutuskan untuk hidup di gunung dengan sederhana setelah kecelakaan mobil yang menimpanya tahun 2012.
Baca juga: Hanya Boleh Ada 7 Rumah di Dukuh Sibimo Batang, Pernah Ada yang Melanggar, Hal Mengerikan Terjadi
Baca juga: 10 Tahun Lalu Bikin Geger, Dardi Tak Menyangka Bunga Bangkai Kembali Tumbuh di Pekarangan Rumahnya
Baca juga: 5 Hari Setelah Dinikahi Kapolres Kudus, Shita Gabung Pasukan Perdamaian PBB, Ini Kisah Cinta Mereka
Baca juga: Ambulans yang Viral Ditembaki Polisi dengan Gas Air Mata Ternyata Pasok Batu di Demo Rusuh Jakarta
Sejak saat itu, dia meinggalkan kehidupan mewah di kota, menyerahkan jabatannya, dan gaji senilai 160.000 dollar AS (Rp2 miliar) per tahun dan melikuidasi semua asetnya.
"Saya telah menjual 7 mobil, vila, dan resort saya, kemudian saya membeli bungalo yang kecil untuk membantu saya berlatih," kata Liu.
Dua tahun kemudian dia bertemu dengan biksu dan memutuskan untuk bergabung dengannya di kuil Tiongkok Timur.
Alih-alih mendapatkan milyaran uang, dia kini hanya bekerja di dapur kuil tersebut.
Liu mengatakan dia menyadari bahwa orang tidak akan pernah berhenti mengejar rumah yang lebih besar, pekerjaan yang lebih baik, dan mobil yang lebih mahal jika mereka terus tinggal di kota.
Pria itu menghabiskan dua tahun dalam isolasi total, tinggal di gudang yang terbuat dari jerami dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermeditasi, membaca dan berlatih kaligrafi.
Liu mengatakan tentang waktunya di pegunungan, "Kondisi hidup buruk. Tempat tidur saya terbuat dari batu bata dan tidak ada listrik di musim dingin bersalju."
"Namun, saya tidak merasa kedinginan. Mungkin karena saya menyukai kehidupan ini. tetap di sana dan fokus hanya pada apa yang saya suka," katanya
Dia menanam sayuran sendiri di pegunungan dan hanya meninggalkan kuil untuk membeli beras, tepung dan minyak.
Dia hampir tidak mengeluarkan uang selama dua tahun, dan tidak membutuhkan jam tangan. Dia bangun dengan matahari dan tidur ketika bulan sedang tinggi.
