Bulan Bahasa
Kisah Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah Ganti Nama karena Sakit-sakitan
Sebelum dinamai Ganjar Pranowo oleh orangtuanya, inilah nama awal gubernur Jawa Tengah
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: abduh imanulhaq
Sebelum dinamai Ganjar Pranowo oleh orangtuanya, inilah nama awal gubernur Jawa Tengah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Nama Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah, ternyata adalah nama yang kedua diberikan orangtuanya.
Nama awal atau yang pertama diganti karena pria asal Purworejo ini sakit-sakitan sewaktu kecil.
Kisah ganti nama itu disampaikan Ganjar secara virtual dalam penganugerahan Penghargaan Prasidatama oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah di Hotel Patra Jasa, Semarang, Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Nunung Tewas Kecelakaan di Tol Sragen, Tangisan Sambut Kedatangan Jenazah Waka DPRD Kab Pekalongan
Baca juga: Ini Nominal Gaji PNS Lengkap dari Tertinggi hingga Terendah
Baca juga: Ini Nominal Gaji Polisi dan Tunjangan Kinerja Lengkap dari Bhayangkara Dua hingga Jenderal
Baca juga: Raffi Ahmad Sewa Kapal 3 Malam Rp 900 Juta, Cukup Barter dengan Postingan Instagram
Ganjar pertama-tama mengajak seluruh masyarakat menggelorakan bulan bahasa yang jatuh setiap Oktober.
Menggelorakan bulan bahasa ini bisa dilakukan dengan meningkatkan mutu bahasa dan sastra serta tenaga kebahasaan.
Dia menganggapnya bisa lebih dari uri-uri bahasa dan budaya daerah yang selama ini dilakukan.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada Balai Bahasa khususnya di Jawa Tengah yang tak pernah berhenti selalu menyampaikan kepada masyarakat, bagaimana melakukan tindakan-tindakan seperti tingkatan mutu bahasa dan sastra serta peningkatan tenaga kebahasaan," terang Ganjar.
Ganjar mengatakan bulan Oktober ini menjadi penting karena ada tanggal yang sakral saat bahasa Indonesia dideklarasikan sebagai bahasa kesatuan.
"Apa pun caranya kita ingin memperingati meski di tengah pandemi, ternyata teknologi memberikan kemudahan. Kita boleh jauh tapi hati kita tetap dekat," lanjut Ganjar.
Penghargaan ini dikatakannya menjadi penting agar bahasa tidak hanya diuri-uri tapi juga perlu dikembangkan.
Penggunaan kata-kata daerah banyak dipilih masyarakat dalam mengabadikan sesuatu seperti nama seseorang, desa hingga gedung.
Ganjar memberikan contoh, namanya dulu ialah Ganjar Sungkowo.
Sungkowo diartikan rasa susah yang menggambarkan keadaan orangtua Ganjar mengalami kesusahan waktu itu.
"Nama saya dulu Ganjar Sungkowo karena kesusahan orangtua saya. Karena saya sakit-sakitan, baru diubah Ganjar Pranowo. Ini menandakan nama sebagai prasasti menggambarkan kondisi yang dirasakan saat itu," terang Ganjar.
Perlu diketahui, mengganti nama karena sakit-sakitan juga dialami Soekarno, Presiden pertama RI.
Semula nama Bung Karno adalah Koesno Sosrodiharjo, orang tuanya mengganti karena sang putra kerap sakit,
Ganjar menyampaikan fungsi bahasa daerah sebagai alat komunikasi yang mengandung pengetahuan lokal, mengekspresikan isi kebudayaan daerah yang bersangkutan.
Dia mengatakan telah mengajak generasi muda untuk terus menggelorakan bahasa daerah dan baju adatnya.
Sebagai contoh, Ganjar mengajak generasi muda yakni Hafiz Naufal Rahman beserta dua rekannya untuk membantu masyarakat desa dan UMKM.
"Hafiz bersama dua rekannya merancang aplikasi mobile bernama si Bowo yang merupakan singkatan dari Sinau basa Jawa atau belajar bahasa Jawa. Generasi muda jika diajak untuk menggelorakan baju adat daerah, bahasa daerah mereka akan lebih merasa bangga," kata Ganjar.
Pemprov Jawa Tengah disebutnya berkomitmen melalui Perda No 5 tahun 2012 yakni bahasa Jawa menjadi muatan lokal dalam pembelajaran pada satuan pendidikan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota di Jawa Tengah.
"Bagaimana memastikan gerakan literasi di Jawa Tengah? Kami membuat aplikasi, membaca koleksi perpustakaan Jawa Tengah lewat android. Ini meningkatkan minat baca dan kita berikan cuma-cuma tinggal daftar dan silakan membaca. Melalui aplikasi ini, membaca bisa dilakukan baik online maupun offline," kata Ganjar. (uti)
Baca juga: Sesalkan Anak dan Mantu Jokowi Maju Pilkada, Sujiwo Tejo: Akan Mengurangi Kepercayaan Publik
Baca juga: Inilah Sosok YL Wanita Solo Tewas Terbakar Hidup-hidup di Sukoharjo, Masih Kerabat Presiden Jokowi
Baca juga: Bos Ditahan, Impian Kaya Pemuda Asal Kebumen Ini Pun Pupus Setelah Ditangkap Polisi
Baca juga: Richard Kyle Cuek di Grup WA Keluarga, Jessica Iskandar Sebut Tak Bisa Berjuang Sendiri