Bea Cukai Tanjung Emas
Responsif Gender, Bea Cukai Tanjung Emas Beri Kesempatan Perempuan jadi PBI di Pelabuhan
Bea Cukai Tanjung Emas jadi kantor pionir yang berikan kesempatan perempuan sebagai Pemeriksa Barang Impor (PBI) di pelabuhan besar.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Prioritaskan kesetaraan dan keadilan gender, Bea Cukai Tanjung Emas jadi kantor pionir yang memberikan kesempatan perempuan sebagai Pemeriksa Barang Impor (PBI) di pelabuhan besar.
Dalam melaksanakan Program Pengarusutamaan Gender (PUG) ini, Bea Cukai Tanjung Emas memastikan kesempatan dalam berkarir apalagi sebagai Pemeriksa Barang Impor tak hanya laki-laki namun perempuan juga dapat mengembangkan diri tanpa terkendala oleh jenis kelamin.
Sehingga perlindungan hak asasi manusia dapat berjalan adil dan harmonis.
Anis Yulianti (26), Desy Putri Rizkita (25), dan Kuntari (25) adalah tiga srikandi Bea Cukai yang bertugas Pelabuhan Tanjung Emas ini, menjaga garda depan Indonesia, memastikan barang yang masuk dari luar negeri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Implementasi pengarusutamaan gender berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2000 mengatur bahwa seluruh kementerian dan lembaga pemerintah non kementerian wajib melaksanakan pengarusutamaan gender sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Untuk itu, kebijakan responsif gender ini diharapkan agar seluruh petugas Bea Cukai baik laki-laki maupun perempuan mampu berperan dan berpartisipasi, tanpa adanya diskriminasi sehingga mereka dapat memiliki akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang sama terkait pengembangan diri dan karir. (*)
Musnahkan Impor 3.540 kg Bawang Putih melalui Pelabuhan Tanjung Emas |
![]() |
---|
Anis Yulianti, Perempuan Pemeriksa Kontainer Bea Cukai Tanjung Emas Semarang |
![]() |
---|
Hari Pabean Internasional, Kepala Bea Cukai Tanjung Emas Semarang Apresiasi Seluruh Stakeholder |
![]() |
---|
Tutup Tahun 2020, Bea Cukai Tanjung Emas Torehkan 106,16% Target Penerimaan Negara |
![]() |
---|
Pemusnahan Barang Milik Negara Eks Aset Kepabeanan dan Cukai |
![]() |
---|