Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Mau Dapat Dana Rp 100 Juta Dalam Program Desa Merdeka Sampah? Berikut Syarat yang Harus Dipenuhi

Pemerintah mengupayakan khususnya sampah rumah tangga tidak diangkut terus menerus, melalui Program Kabupaten Tegal Merdeka Sampah

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
Istimewa
Bincang Kreatif yang disiarkan Radio Slawi FM pada Selasa (10/11/20) lalu. Pada kegiatan kali ini membahas masalah sampah di Kabupaten Tegal dan mengenai program "Desa Merdeka Sampah." 

Penyelesaian sampah di Kawasan perkotaan diprioritaskan memantapkan dan meningkatkan kinerja petugas yang ada di lapangan.

Mulai dari perhatian lebih di tempat-tempat umum dan strategis di perkotaan, sampai dengan penjadwalan petugas mengambil sampah masing-masing dua kali pengambilan pagi dan sore.

Sedangkan untuk kawasan pedesaan, saat inilah sedang digiatkan program Desa Merdeka Sampah.

Diharapkan sampah mulai dipilah sejak dari awal atau dari sumbernya yaitu yang terbanyak adalah sampah rumah tangga.

Muchtar pun memberikan contoh dua desa di Kabupaten Tegal yabg sudah menjalankan program Merdeka Sampah.

Pertama, di Desa Harjosari Kidul yang pengelolaan sampahnya dimulai sejak tahun 2019 menggunakan APBDes dengan membeli enam motor Tossa.

Direktur Bank Sampah “Maju Bersama” Desa Harjosari Kidul, Edi Maryono mengatakan, tugas satu sepeda motor yang khusus digunakan untuk operasional Bank Sampah yang nasabahnya sudah sekitar 70 orang ini, yaitu mengambil sampah dari rumah-rumah yang sudah dipilah untuk kemudian ditukar dengan sembako.

Pemdes Harjosari Kidul juga sudah membuat Peraturan Desa tentang larangan membuang sampah sembarangan khususnya di sungai atau bantaran sungai.

Bagi masyarakat akan didenda jika melanggar Perdes tersebut.

"Namun hal ini belum banyak diketahui oleh warga karena sulitnya sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada warga," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Balaradin Umar Usman menambahkan, saat ini Tempat Pembuangan Sampah di Desa Balaradin Kecamatan Lebaksiu menjadi destinasi wisata baru.

Sampah di TPS Desa Balaradin diolah agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Hasil olahan tersebut kemudian dijadikan pupuk organik yang digunakan untuk lahan pertanian di sekitar TPS.

Di antaranya ditanami Melon, Semangka, dan aneka tanaman lain, yang beberapa hari ke depan sudah bisa dipanen. (dta)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved