Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Nazi Pernah Curi Buku Masak dari Seorang Chef Yahudi, Ini Kisahnya

Nazi yang mencuri buku itu, menerbitkan ulang buku Alice dengan nama yang berbeda tanpa memberikan penghargaan kepadanya.

Kompas.com/Istimewa
Buku masak Alice Urbach menjadi buku terlaris pada tahun 1930-an. Sebagai seorang Yahudi, dia meninggalkan rumahnya, sebelum Nazi menerbitkan ulang buku itu dengan nama yang berbeda tanpa memberikan penghargaan kepadanya.(DW Indonesia) 

TRIBUNJATENG.COM - Sebuah buku masak karya Alice Urbach menjadi buku terlaris pada tahun 1930-an.

Sebagai seorang Yahudi, dia meninggalkan buku itu di rumahnya.

Nazi yang mencuri buku itu, menerbitkan ulang buku Alice dengan nama yang berbeda tanpa memberikan penghargaan kepadanya.

Baca juga: Seorang Ayah Bunuh Anak & Istri yang Sedang Hamil Lalu Tunggui Jenazah hingga 7 hari

Baca juga: Berikut Isi Surat Wasiat Istri di Boyolali Tewas Gantung Diri, Singgung Menikah Tanpa Pacaran

Baca juga: Peran Adebaran Didapat Tanpa Sengaja, Arya Saloka Dulunya Sempat Ngambek Ogah Main Sinetron Lagi

Baca juga: 36 Orang Tewas Kecelakaan di Samarinda, Ini Kata Kompol Ramadhanil

Resep Kaiserschmarrn, sejenis panekuk orak-arik manis, strudel apel dan donat spesial untuk musim karnaval hanyalah sebagian dari hidangan di buku masak Alice Urbach yang memiliki lebih dari 500 halaman.

Buku itu berjudul "So kocht man in Wien!" atau "Beginilah Cara Kami Memasak di Wina!".

Pada tahun 1930-an, hampir setiap rumah tangga di Wina memiliki buku tersebut dan Alice Urbah mendapati dirinya sebagai penulis buku paling laris.

Namun, ketenaran itu tidak bertahan lama.

Siapakah Alice Urbach?

Lahir di Wina pada tahun 1886 dari orang tua Yahudi, Alice Urbach memiliki mata biru dan berambut pirang.

Kebanyakan orang tua memiliki rencana besar untuk anak-anak mereka, berharap mereka menjadi dokter atau pengacara kelas atas di Wina.

Sebaliknya Alice memiliki kecintaan pada memasak yang dia sudah temukan sejak usia dini.

Namun begitu dia tidak berhasil meyakinkan sang ayah dengan kue-kue buatannya.

Alice kemudian menikah dengan seorang dokter yang sayangnya lebih tertarik pada perjudian daripada istrinya.

Suaminya meninggal dunia delapan tahun setelah pernikahan mereka, meninggalkan Alice dengan dua anak kecil dengan kehidupan yang melarat.

Walaupun berstatus janda, Alice tetap bangkit.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved