Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Rumah Sukisno Hancur Diterjang Banjir di Mijen Semarang, Hanya Tersisa Dinding Dapur dan Ruang Tamu

Banjir tak hanya terjadi di Perumahan Delta Asri 2 Cangkiran, Mijen saja.  Terdapat dua Kelurahan lain di Mijen yang dihantam banjir hing

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Banjir tak hanya terjadi di Perumahan Delta Asri 2 Cangkiran, Mijen saja. 

Terdapat dua Kelurahan lain di Mijen yang dihantam banjir hingga menyebabkan kerusakan. 

Dua kelurahan tersebut yaitu di Sidorejo, Kambangan, Mijen. 

Baca juga: Dibunuh Malam Hari, Kenapa Emy Bisa Menghubungi Ibunya Keesokan Harinya? Polisi Beberkan Fakta Ini

Baca juga: Saat Ditemukan, Polisi Tidak Mengira Emy Adalah Korban Pembunuhan, Ini Sebabnya

Baca juga: Emy Dibunuh Setelah Bercinta, Sadisnya Pelaku saat Membuang Mayatnya ke Jalan Pramuka Semarang

Baca juga: Status Pacar Tukang Bakso yang Kubur Kakak di Dubin Kontrakan Depok: Calon Istri Sultan

Lalu Perum Jatisari, Jatisari, Mijen

Dari wilayah tersebut banjir di Sidorejo, Tambangan menyebabkan satu rumah milik warga hancur hanya menyisakan dinding rumah depan dan belakang. 

Atap dan dinding tengah rumah itu sudah hanyut dibawa arus banjir beserta isinya. 

Rumah itu milik Sukisno (40) warga RT 3 RW 3 Sidorejo, Tambangan, Mijen

"Rumah hancur lebur, sisanya sedikit tembok yang ada di ruang tamu dan dapur," kata Sukisno kepada Tribunjateng.com, Jumat (20/11/2020).

Dia menyebut, luas rumahnya 5 meter x 9 meter yang merupakan rumah permanen berdinding tembok. 

Rumah itu sudah berada di bantaran sungai Winong yang mengalir di wilayah kampungnya. 

"Tinggi banjir hampir 2 meter, kejadian banjir  juga berlangsung cepat hanya 30 menit tetapi dampaknya sangat luar biasa," bebernya. 

Sementara warga lain, Sri Asmonah mengatakan, rumahnya terendam banjir menyebabkan berbagai peralatan rumah  tangga miliknya rusak.

Total kerugian mencapai puluhan juta. 

"Kami sudah tinggal di sini turun temurun, saya sendiri sudah 50 tahun lebih tinggal di sini tetapi baru kali ini banjir," jelasnya. 

Sutiyo (50) menjelaskan, banjir bandang yang menghantam wilayahnya menyebabkan belasan rumah terendam. 

Kemudian ada empat rumah rusak diterjang arus. 

Rata-rata kerusakan rumah berupa dinding jebol. 

Paling parah rumah milik Sutisno yang hancur dan isi rumah lenyap. 

"Banjir tahun ini paling parah hingga menyebabkan besi jembatan bengkok. 

Sebelumnya banjir hanya paling tinggi hanya selutut itupun hanya 10 menit saja," paparnya. 

Menurut Sutiyo, sungai Winong yang memiliki lebar 5  hingga 7 meter sekarang memang menjadi ancaman bagi warga. 

Pasalnya sistem drainase di wilayah atas yang kian parah menyebabkan arus sungai semakin deras. 

Terutama setelah pembangunan kawasan BSB dan Peruamahan Teras Bali yang semakin memperburuk resapan air. 

"Tidak hanya rumah, talud dan saluran IPAL juga rusak parah akibat banjir kali ini," jelasnya. 

Sementara informasi yang diperoleh dari BPBD Kota Semarang, Kelurahan Jatisari juga terjadi banjir yang disebabkan luapan saluran drainase. 

Tepatnya di Perum Jatisari Asri RW 6, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kamis (19/11/2020) petang. 

Banjir mulai surut sekira 2 jam kemudian mengakibatkan jalan dan perumahan tergenang setinggi 1,5 meter. 

Wilayah terdampak sebanyak 4 RT, total 470 jiwa dan 140 KK serta terdapat 12 Lansia. 

Akibat banjir, tembok Masjid Al-Ikhlas roboh lantaran dihantam derasnya air. (Iwn)

Baca juga: Buat Pasta dari Jagung dan Labu, Mahasiswa UKSW Salatiga Juarai PMIA 2020

Baca juga: Warga Delta Asri Mijen Semarang Masih Was-was Adanya Banjir Susulan

Baca juga: Ketua Relawan Hendi - Ita Ingatkan Warga Soal Pembagian Waktu Kehadiran Pemilih

Baca juga: Aplikasi Penyusun Menu Makan Lansia Karya Mahasiswa Unnes Lolos PIMNAS 33

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved