Penanganan Corona
Jateng Tertinggi Kasus Corona di Indonesia Dibanding Jakarta dan Jabar, Ganjar: Ada Perbedaan Data
Kasus positif corona Covid-19 terus bertambah. Jawa Tengah mengalami lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: galih permadi
Hal itu juga seiring dengan peningkatan tes covid yang dilakukan pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/ kota.
Gubernur mengatakan telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan pengecekan data secara betul.
Kebenaran data, kata dia, berpengaruh terhadap keputusan penanganan covid di lapangan.
"Kami minta teman-teman untuk clearing data dengan pusat. Kalau ada data terlambat itu tidak apa-apa, tinggal ditambahkan.
Iya, terpenting bisa ditambahkan atau dimasukkan agar publik atau masyarakat bisa tahu," imbuhnya.
Ganjar menambahkan, saat ini tes PCR di Jateng sebanyak 1.416 orang per 1 juta penduduk perpekan.
Angka itu sudah melebihi target WHO yakni sebanyak seribu orang per satu juta penduduk.
Pada pekan ke-4 Oktober tes PCR Jateng 625 per 1 juta penduduk, lalu naik menjadi 809 per 1 juta penduduk pada pekan pertama November.
Sekarang mencapai 1.416 per 1 juta penduduk pada pekan ke-2 November.
"Meski kasus tinggi karena tes digencarkan, namun untuk tempat tidur, ICU masih aman.
Beberapa rumah sakit juga melakukan penambahan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo membenarkan bahwa ada perbedaan data antara pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan pusat.
Pihaknya mengatakan akan terus berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Saat ini sebanyak 3.551 pasien terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Tengah dirawat di rumah sakit. Adapun 3.944 pasien menjalani isolasi mandiri," jelasnya.
Ia menuturkan, ketersediaan ICU untuk pasien Covid-19 masih mencukupi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/gubernur-ganjar-menjelaskan-data-kasus-aktif-corona-di-jateng.jpg)