Penanganan Corona
Klaster SMKN Jateng, 179 positif Covid-19, Penularan Bermula dari Guru
Kasus ini, lanjutnya, menjadi peringatan agar semua pihak tetap berhati- hati dan waspada terhadap penularan covid
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, ketika diketahui ada siswa yang positif, uji coba pembelajaran tatap muka ditutup.
Sudah dua hari ini penutupan dilakukan menyusul adanya temuan kasus.
"Sudah kami tutup, dan saya suruh untuk tes semuanya.
Kami minta untuk uji coba tutup semuanya, sudah dua hari ini," kata Ganjar, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Jumat (4/12).
Baca juga: Ada Peserta Pilkada Berharta Minus, Pihak KPK Sampai Tak habis Pikir
Baca juga: 179 Siswa SMKN Jateng Positif Corona, Jadi Klaster Baru, Sekolah Langsung Dilockdown
Baca juga: Awal Mula Masalah Tanah yang Jadi Sebab Penembakan Crazy Rich Solo dan Kondisi Terkini Korban
Baca juga: Kondisi Terkini Aiptu H yang Ingin Penggal Rizieq Shihab Terungkap Kejadian Beberapa Hari Sebelumnya
Atas kejadian ini, dia juga meminta sekolah lain yang mengadakan uji coba untuk melakukan tes menyeluruh kepada peserta didik.
Sehingga, bisa diketahui jika ada siswa yang merupakan penderita berkategori orang tanpa gejala (OTG).
Ganjar menuturkan penularan di sekolah kejuruan yang dikelola pemerintah provinsi ini berawal dari guru yang terpapar positif corona.
"Kemarin saya dilapori di SMK Jateng ada yang terpapar terus.
Kemudian saya cek penularan dari mana, ternyata dari gurunya," jelas gubernur.
Kasus ini, lanjutnya, menjadi peringatan agar semua pihak tetap berhati- hati dan waspada terhadap penularan covid.
Penerapan protokol kesehatan harus senantiasa dilakukan dimanapun.
Apalagi, pemerintah merencanakan pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan pada awal 2021.
Sekolah yang menerapkan sistem boarding school dengan pengawasan ketat seperti halnya SMK Negeri Jateng saja bisa kecolongan.
"Semua akan bergantung pada kondisi. Bayangkan sekolah yang sudah kami siapkan (untuk pembelajaran tatap muka), yang sudah berasrama, mereka tidak keluar, itu saja bisa tertular. (Penularan) itu ternyata dari orang yang keluar masuk," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya harus berhati- hati dalam memutuskan dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) di Jateng.