Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Tetangga Dengar Suara Aneh dari Rumah Si Manusia Silver di Malam Pegawai Minimarket Dimutilasi

Keesokan harinya, mayat korban, tanpa kepala, kedua kaki dan tangan, ditemukan tersangkut pohon di bibir saluran irigasi Kalimalang.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kediaman pelaku mutilasi di Kampung Pulo Gede, RT 005 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar) 

Saya sempet denger suara dug, dug, dug.

Begitu doang," lanjut Emas Jumiarti.

Merasa terusik dengan suara itu, Emas mendatangi dan bertanya apa yang AYJ lakukan di dalam rumah saat muncul di balik pintu, "Lagi ngapain?"

"Lagi masang keramik," jawab AYJ pendek sambil berlalu menjauh dari rumah untuk membeli minuman.

Selain suara aneh, bau menusuk hidung bersumber dari dalam rumah AYJ lagi-lagi membuat Emas penasaran. Ia tak sungkan bertanya lagi.

"Pelaku jawab bau pilok. Dia lagi ngecat barang katanya," tutur Emas.

Ia mengamini begitu saja penjelasan AYJ. Barulah dari polisi saat datang menggeledah, Emas paham bahwa pilok disemprotkan untuk mengaburkan bekas darah di semua lantai dan menyamarkan bau amis.

"Saya enggak mencium bau amis waktu itu.

Baru sekarang-sekarang bau amisnya keluar," kata Emas Jumiarti.

Baginya itu cukup masuk akal, mengingat di hari yang tak biasa itu AYJ sempat meminjam batu asahan pisau kepada tetangga sekitar kediamannya.

"Dia sempet minjem asahan.

Saya tahu dari tetangga pas hari Minggu itu.

Tapi enggak ada yang curiga sama sekali waktu itu.

Kayaknya pakai golok, soalnya dia punya," cerita Emas.

Tapi, Emas tidak bisa berdamai dengan informasi yang menyebut AYJ memiliki perilaku menyimpang atau penyuka sesama jenis, dalam hal ini Donny Saputra.

Selama ini AYJ memiliki kekasih dan cukup sering mengajaknya main ke rumah.

Beredar kabar, polisi turut mengamankan kekasih AYJ untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

"Pelaku punya pacar (kekasih).

Dia biasa aja, enggak pernah ada gelagat kaya begitu (penyuka sesama jenis)," Emas memastikan.

Sementara korban Donny Saputra, Emas melihatnya sekilas tak memiliki orientasi seksual menyimpang.

"Enggak ada gelagat kaya gitu juga (penyuka sesama jenis), cakep orangnya bersih," tegas dia.

Jadi Korban Sodomi Berkali-kali

Tapi, dari keterangan polisi mengungkap jika AYJ membunuh dan memutilasi karena kerap menerima pelecehan seksual dari korban selama ini.

"Korban kesal karena dipaksa disodomi pelaku berkali-kali," ujar Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari dikonfirmasi terpisah.

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menjelaskan pelaku dikategorikan masih anak-anak karena masih berusia 17 tahun.

"Mengaku membunuh karena dipaksa melakukan kontak seks berulangkali dengan disodomi, berarti ia korban kejahatan seksual," kata Reza kepada Warta Kota.

Kejahatan seksual terhadap anak adalah kejahatan luar biasa. Boleh jadi AYJ yang sudah ditetapkan statusnya sebagai pelaku adalah korban juga.

"Korban kejahatan seksual, mengacu UU Perlindungan Anak, harus mendapat perlindungan khusus," ucap Reza.

Reza menerangkan, dalam status ganda AYJ ini polisi harus mendudukkannya lebih dulu sebagai korban. 

"Jelas sudah kasus ini bukan hanya urusan polisi. Setidaknya KPPPA, LPSK, KPAI, kudu turun tangan. Termasuk memastikan terealisasinya perlindungan khusus bagi korban yang juga pemutilasi," kata Reza.

Tak Terurus setelah Ibu Wafat

Emas dan tetangga sekitar tak menyangka, karena selama ini mengenal AYJ pribadi yang sopan dan ramah. Sehari-hari pelaku mengamen sebagai manusia silver.

Polisi mengamankan AYJ pada Rabu dini hari WIB di sebuah rental Play Station 4 di bilangan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat.

"Orangnya sopan, ramah, enggak pernah macem-macem. Paling ngamen aja. Makanya saya kaget kalau dia sampe kayak gitu," kata Emas Jumiarti.

Pergaulan AYJ di lingkungan sekitar juga cukup baik. Seperti anak seusianya, ia suka nongkrong dengan remaja di dekat tempat tinggalnya.

AYJ  tak sampai menamatkan pendidikan tingkat sekolah menengah pertama. Ia ditinggal ayahnya sejak kecil dan dibesarkan oleh ibunya.

Sekitar tiga atau empat tahun lalu ibunya meninggal dunia. AYJ pun terpaksa harus hidup sendiri tanpa kasih sayang orangtuanya.

Kakaknya sudah menikah. Enggan diajak tinggal bersama kakaknya sambil mengurus sang nenek, AYJ pun memilih menempati rumah warisan orangtua.

Sewaktu kecil, AYJ dikenal anak taat beribadah dan sering mengikuti pengajian dan kegiatan keagamaan lain di lingkungan setempat.

Ketaatannya mulai memudar sejak ibunya meninggal. Setelah putus sekolah itu, AYJ hidup di jalanan dengan mengamen.

"Dia sering ngajak temannya main ke rumah. Temannya dari mana saja, bukan orang sini. Termasuk korban itu sering main ke sini hampir setiap minggu nginep," tutur Emas.

Kematian Donny Saputra membuat sang ibu Rusmini begitu terpukul. Berkali-kali ia pingsan, tak percaya dengan kabar buruk dari aparat Polsek Majenang.

Sebagian keluarga sudah pergi ke Jakarta untuk menjemput jenazah Dony Saputra. Di rumah duka, sejumlah warga dan teman korban terus berdatangan untuk melayat. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Suara Aneh Disusul Bau Menyengat Muncul dari Rumah Pelaku Mutilasi, Ibu Korban Pingsan Berkali-kali

Baca juga: Beredar Sprindik Pengadaan Alat Rapid Test Erick Thohir, Ini Penjelasan KPK

Baca juga: Rombongan Gubernur NTT Pukuli Pengendara di Jalan hingga Jadi Tontonan

Baca juga: Ini Daftar 10 Ruas Jalan di Semarang yang Ditutup untuk Menekan Kasus Covid-19

Baca juga: Seorang Master Kung Fu China Lestarikan Jurus Selangkangan Besi: Anda Akan Merasa Hebat

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved