Berita Internasional
Dipaksa Majikan Tidur Seranjang dengan Kakek 104 Tahun, ART di Singapura Alami Gangguan Mental
Satu keluarga di Singapura diperiksa setelah diduga melakukan kekerasan pada asisten rumah tangga (ART).
Terlepas dari tuduhan tersebut, keluarga tersebut membantah klaim itu dan mengatakan bahwa pria berusia 104 tahun itu pergi ke toilet setiap dua jam, bukan setiap 30 menit.
Selain itu, mereka juga menyebut ART-nya itu setuju, sebelum menyuruhnya berbagi tempat tidur dengannya.
Putra laki-laki itu berkata bahwa cucunya mungkin telah kehilangan kesabaran dan berbicara kasar kepada pelayan dan beralasan bahwa ada kendala bahasa di antara mereka.
Dia menekankan bahwa cucunya “pasti tidak menyalahkan pembantu”.
Pria itu juga mengklaim bahwa pembantunya tidak memberi tahu mereka tentang penyakitnya saat dia membutuhkan perawatan medis.
“Tahun ini, ada pandemi Covid-19.
Jika dia demam, kami juga akan takut.
Bagaimana kita bisa menghentikannya untuk pergi ke dokter? ” dia berkata.
Berkenaan dengan gaji pembantu, pria tersebut mengatakan bahwa keluarga telah menyetujui pembayaran bulanan dibayarkan secara sekaligus.
Setelah kerusakan pelayan pada bulan November, dia dikirim kembali ke yayasannya, yang menelepon istri lelaki tua itu dan menuduh keluarganya melakukan pelecehan terhadap pelayan tersebut.
Pihak yayasan mengklaim bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap keluarga karena melakukan itu.
"Hal ini membuat ibu saya sangat stres, dan dia berakhir di rumah sakit karena sesak napas," kata sang putra, menambahkan bahwa staf yayasan bersikeras untuk berbicara dengan ibunya karena pembantu itu dikontrak atas nama ibunya. .
Ketika dihubungi, yayasan pembantu berbagi dengan Lianhe Wanbao bahwa mereka telah meminta maaf kepada wanita tua itu melalui telepon dan juga secara langsung.
Mereka mengatakan bahwa staf mereka, yang terlalu bersemangat untuk melindungi kepentingan pekerja, telah didisiplinkan dan dinasihati.
Sementara itu, perempuan lanjut usia tersebut juga telah meminta maaf atas perilaku cucunya terhadap pembantu tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul ART di Singapura Stres Dipaksa Majikan Tidur dengan Kakek 104 Tahun, Tak Boleh Menolak Seranjang
Baca juga: Pernah Alami Gangguan Kejiwaan, Melaney Ricardo: Kalau Malam Nangis-Nangis Ketakutan Tanpa Alasan
Baca juga: Gadis 17 Tahun Berhasil Kabur dari Wisma saat Hendak Dijadikan PSK
Baca juga: 4 Orang Tewas dan 2 Hilang Tertimbun Tanah Longsor di Tambang Emas Liar
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Melisha Sidabutar Sempat Sampaikan Keinginannya kepada Sang Ayah