Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Baru Masuk Langsung Pingsan, Seperti Ini Ngerinya Penjara bagi Pelanggar Aturan Covid di Korea Utara

Dia ditembak mati di depan kerumunan warga yang ketakutan, dalam upaya untuk menakut-nakuti mereka agar mengikuti aturan pandemi Covid-19

Editor: muslimah
KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Pos Pertahanan Changrindo di front barat, dalam gambar tak bertanggal yang dirilis oleh KCNA pada 25 November 2019.(KCNA via REUTERS) 

TRIBUNJATENG.COM - Korea Utara dilaporkan membuka kamp penjara baru untuk mereka yang melanggar aturan virus corona.

Beberapa orang meninggal hanya "sehari setelah memasuki" gerbang penjara.

Melansir The Sun pada Selasa (29/12/2020) terdapat klaim beberapa tahanan tewas sebagai akibat langsung dari "kekejaman" ekstrem yang dilakukan oleh penjaga brutal, yang menjalankan kamp yang sangat aman.

Laporan mengklaim banyak orang-orang ketakutan jatuh pingsan setelah dipaksa untuk berlari tanpa henti di dalam unit kamp, yang dikelilingi oleh kawat berduri setajam silet.

Baca juga: Mbah Lasimin yang Tersesat di Hutan Trembes Bagikan Pengalaman, Kenapa Perlu 4 Wanita Ikut Mencari?

Baca juga: Resep Tahu Crispy Bumbu Bawang Garam yang Gurih dan Kriuk, Bisa untuk Ide Jualan

Baca juga: Sinopsis Along With The Gods The Last 49 Days Movievaganza Trans7 21.00 WIB Pulihkan Memori Malaikat

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 19.30 WIB, Menguak Kebenaran Angga

Kroni Kim Jong Un telah memberlakukan peraturan karantina yang ketat di provinsi Sungho-ri dan Hwanghae Utara yang paling parah terkena dampaknya.

Sekarang, mereka menempatkan orang-orang yang melanggar peraturan Covid-19 yang tidak masuk akal ke kamp penjara politik garis keras, menurut laporan media, Express.

Kebijakan baru Partai Buruh Korea Utara adalah mencap seseorang sebagai "penjahat khusus" yang bersalah telah melanggar aturan Covid-19, yang dianggap juga kejahatan politik.

Berita tentang kamp penjara baru datang hanya beberapa pekan setelah Kim dilaporkan memerintahkan eksekusi seorang pria karena melanggar batasan Covid-19.

Dia dilaporkan ditembak mati di depan kerumunan warga yang ketakutan, dalam upaya untuk menakut-nakuti mereka agar mengikuti aturan pandemi Covid-19 Kim yang ketat .

Juga terungkap bahwa Kim diam-diam diberi suntikan vaksin virus corona dari China karena dia benar-benar takut mati akibat virus itu.

Pemimpin Korea Utara dan "beberapa pejabat tinggi lainnya dalam keluarga Kim dan jaringan kepemimpinan" juga telah divaksinasi, kata para ahli keamanan nasional.

Pada Rabu (30/12/2020), sumber Daily NK dari dalam negara bagian itu mengatakan jumlah pelanggar karantina yang berlabel "meningkat pesat" dalam beberapa pekan terakhir, kata toelo,

Sebuah kamp penjara politik baru dibuka di Hwachon untuk menampung mereka yang disebut "penjahat khusus".

Kementerian Jaminan Sosial juga telah menyediakan tempat bagi para pelanggar yang disebut sebagai Kamp 17 ini.

Sumber Korea Utara mengatakan, “Pihak berwenang membuka fasilitas di salah satu tambang batu bara, di mana dulu ada tempat kerja untuk Kamp Penjara Politik Hwachon.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved