Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Teror Chikungunya Menyerang 3 Desa di Pekalongan, Menular dan Gejala Hampir Mirip Covid-19

Tiga desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah diserang penyakit chikungunya.

TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
Nur Hamid (42) warga Dukuh Kulu Timur RT 2 RW 5 yang terkena chikungunya hanya bisa berbaring di kamar tidurnya. 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Tiga desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah diserang penyakit chikungunya.

Plt Kepala Puskesmas Karanganyar Yuhdi Syuhada mengatakan, di Kecamatan Karanganyar, chikungunya merebak di tiga desa yaitu Desa Banjarejo, Karangsari, dan Kulu.

"Di Desa Karangasari, warga yang terkena chikungunya rumahnya berada di dekat minimarket.

Baca juga: TNI Polri Dikatai Perkumpulan Orang Tolol, 3 Pemuda Ini Nangis Sesenggukan Minta Maaf

Baca juga: Wujud Mortir Diduga Sisa Perang Dunia II, Tak Sengaja Ditemukan Petani Karet

Baca juga: Perempuan Karawang Hina Pancasila dan Bendera Indonesia Ditangkap, Katanya Gangguan Jiwa Sejak 2016

Baca juga: BKT di Wilayah Mranggen Demak Sempat Meluap, BPBD Sebut Wilayah Kota Semarang Masih Aman

Kasus ini ditemukan ada sekitar lima orang terjangkit chikungunya."

"Kemudian di permukiman belakang Sanggar Pramuka ada belasan orang terjangkit.

Totalnya saya lupa jumlah persisnya," kata Plt Kepala Puskesmas Karanganyar Yuhdi saat dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (3/1/2021).

Sementara di Desa Banjarejo jumlah kasus hampir sama dengan Desa Karangsari.

"Lalu di Desa Kulu tercatat ada 37 warga di dua dukuh terjangkit chikungunya," imbuhnya. 

Yuhdi mengungkapkan, belakangan ini memang banyak ditemukan kasus Chikungunya di Kecamatan Karanganyar.

Padahal, tahun-tahun sebelumnya kasus itu jarang didapati.

"Biasanya chikungunya hanya di daerah-daerah tertentu seperti Kecamatan Talun.

Itu pun tidak banyak.

Ini kok Karanganyar banyak.

Mungkin karena faktor musim penghujan," ungkapnya. 

Pihaknya menjelaskan, chikungunya memang bisa menular.

Apabila dalam satu tempat terdapat orang terjangkit, biasanya orang lain di sekitarnya juga akan terjangkit.

Kemudian, orang yang terjangkit chikungunya akan merasakan kaku dan linu di sekujur tubuhnya.

Terutama di persendian.

Namun, itu akan pulih dengan sendirinya.

"Hal yang akan membingungkan, yakni gejala awal chikungunya.

Penderita awalnya akan demam tinggi.

Mirip gejala Covid-19.

Ini yang membuat orang terkadang bingung, Covid-19 atau chikungunya."

"Penderita chikungunya paling cepat sembuhnya tiga hari dan paling lama bisa semingguan," jelasnya.

Yudi mengatakan, untuk mengantisipasi chikungunya pihaknya mengimbau kepada warga harus rajin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Menjaga daya tahan tubuh dan pola makan teratur juga dapat mencegahnya.

Terlebih apabila sudah ada kasus di sekitar," katanya.

Lalu, hal yang akan membingungkan, yakni gejala awal chikungunya.

Penderita awalnya akan demam tinggi.

Mirip gejala covid-19.

"Ini yang membuat orang terkadang bingung, ini covid-19 atau chikungunya," ungkapnya. 

Pihaknya menambahkan, untuk mengantisipasi chikungunya warga harus rajin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Menjaga daya tahan tubuh dan pola makan teratur," ditambahnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga di Dukuh Kulu Timur dan Dukuh Kaum Desa Kulu, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengalami gangguan persendian akibat penyakit chikungunya yang melanda di desa tersebut.

Mereka mengaku mengalami demam berkepanjangan, flu, gatal-gatal dan keluar bintik merah pada beberapa bagian tubuh hingga nyeri tulang persendian.

Gejala Chikungunya

Nur Hamid (42) warga Dukuh Kulu Timur RT 2 RW 5 mengaku, awalnya dia mengalami demam tinggi berkepanjangan tanpa sebab, hingga akhirnya pergi berobat ke dokter.

"Gejala awal demam tinggi, ditambah seluruh persendian di kaki, tangan, dan badan sakit hingga sulit berjalan," kata Hamid kepada Tribunjateng.com, Selasa (29/12/2020) siang.

Menurutnya, penyebaran penyakit itu berlangsung secara mendadak.

Ia yang sebelumnya segar bugar, tiba-tiba mengalami demam beberapa hari.

Ia mengaku tidak sendirian mengalami kondisi demikian.

Puluhan tetangga yang berada Dukuh Kaum dan Kulu Timur juga mengalami kondisi serupa.

"Setiap rumah ada yang tiga hingga empat orang terkena.

Di rumah saya ada 4 orang di antaranya, saya, kedua anak saya, dan simbah."

"Anak saya yang bernama Untari Dwi Hapsari (9) dan Utami Puspita Asri (15) sudah sembuh, terkena cikungunya selama 3 hari.

Terus Rumbiyati (68) sudah 7 hari istirahat di rumah saja.

Kalau saya 5 hari ini hanya terbaring di kamar," ujarnya.

Nur menjelaskan, ia tidak berani periksa ke puskesmas dikarenakan takut terkena Covid-19.

"Ciri-ciri chikungunya sama dengan Covid-19, demam tinggi.

Jadi, saya takut kalau periksa ke puskesmas," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kulu Setyo Nimpuno mengatakan, dalam satu bulan ini sudah masuk laporan 37 orang yang terkena chikungunya.

"Dari 37 orang kondisinya sudah ada yang sembuh dan ada juga belum.

Kasus di rumah Nur Khamid adalah kasus yang terbaru.

Ini lumayan agak parah juga, sampai gak bisa gerak, dan satu keluarga juga," kata Kades Kulu Setyo.

Menurutnya, di Desa Kulu ada dua pedukuhan yang sebulan ini warganya terjangkit chikungunya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk secara aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Kami melalui RT RW maupun pemuda, mengimbau kepada masyarakat secara aktif melakukan PSN.

Di antaranya, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, dan tempat penampungan air minum."

"Lalu, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya," tambahnya. (Dro)

Baca juga: Biodata Rashda Diana Istri Baru Din Syamsuddin yang Menikah Hari Ini

Baca juga: 3.011 Warga Sragen Tertular Corona, 224 Orang Sudah Dirawat, Ruang Karantina Tak Cukup

Baca juga: Ivan Gunawan Tolak Banyak Klien yang Minta Kebaya Model Anne Avantie: Datang Aja Ke Bunda Anne

Baca juga: Viral Foto Kalender Lawas 1971 Sama Persis dengan 2021

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved