Berita Viral
Korupsi Tanpa Batas, Pejabat China Ini Sembunyikan Uang 3 Ton dan Miliki 100 Wanita Simpanan
Tindakannya ini sangat keterlaluan, dan membuatnya sangat sulit untuk dimaafkan, sehingga terancam dihukum mati
Korupsi Tanpa Batas, Pejabat China Ini Sembunyikan Uang 3 Ton dan Miliki 100 Wanita Simpanan
TRIBUNJATENG.COM - Di China para koruptor seringkali terancam hukuman mati, ketika mereka ketahuan melakukan korupsi secara besar-besaran.
Hal itulah yang dialami oleh mantan pejabat di China bernama Lai Xiaoming (58), yang merupakan mantan Ketua Hoa Dung Asset Management Co.Ltd.
Akibat perbuatannya dia terancam hukuman mati, setelah diketahui menimbun uang sebanyak 3 ton dan memiliki wanita simpanan sebanyak 100 orang.
Baca juga: Twitter Ancam Blokir Donald Trump Selamanya, Dianggap Terus Menyulut Kerusuhan
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 7 Januari Pukul 19.30 WIB Upaya Angga Bocorkan Rahasia
Baca juga: Warga Ketakutan Diteror Ratusan Ular Kobra, 1 Orang Tewas, Perburuan pun Dilakukan
Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (6/1/21), Lai Xiaoming lagi-lagi terungkap memiliki banyak kejahatan besar.
Di antaranya adalah menerima suap, korupsi, hingga memiliki gaya hidup mewah dengan uang haramnya.
Tindakannya ini sangat keterlaluan, dan membuatnya sangat sulit untuk dimaafkan, sehingga terancam dihukum mati.
"Meskipun dia tulus mengakui banyak kejahatan, pengadilan mengatakan, Lai Xiaoming tidak patas dimaafkan, menyebabkan kerusakan serius pada masyarakat," ungkap Xinhua.
Kini semua aset dan kekayaan yang dimiliki oleh Lai Xiaoming disita oleh negara.
Lai Xiaoming ditangkap oleh polisi pada tahun 2018 silam.
Polisi menemukan bahwa di rumahnya terdapat banyak mobil, jam tangan mewah, emas batangan dan barang antik, dengan total uang simpanan seberat 3 ton.
Secara khusus, lebih dari 200 juta yuan (Rp430 miliar) juga ditemukan di rumahnya.
"Xiaoming sekali lagi terancam karena sangat serakah. Sekali lagi adalah kasus khas keserakahan tanpa batas, bertentangan dengan cara partai atau negara, tanpa berhenti atau menunjukkan penyesalan," kata pengadilan.
"Xiao dulunya adalah ketua salah satu perusahaan manajemen kekayaan terbesar di China . Kejahatannya sangat membahayakan keamanan sistem keuangan nasional," katanya.
"Perlindungan keamanan finansial adalah prioritas utama Xi Jinping. Hakim pengadilan memahami ini," kata Yan Huafeng, pengacara kriminal Hangzhou.