Berita Internasional
Setelah Bunuh Ibunya di Meja Makan, Pria Ini Menari di Samping Mayatnya
Pria di Utah, Amerika Serikat (AS), ditangkap setelah membunuh ibunya di meja makan.
TRIBUNJATENG.COM, SPRINGVILLE - Pria di Utah, Amerika Serikat (AS), ditangkap setelah membunuh ibunya di meja makan.
Setelah melakukan pembunuhan, dia bersama adiknya menari di samping mayatnya.
Mike Lopez diduga tengah berada dalam pengaruh ganja ketika dia masuk ke dapur rumahnya di Springville, pada 23 Desember.
Baca juga: Korupsi Tanpa Batas, Pejabat China Ini Sembunyikan Uang 3 Ton dan Miliki 100 Wanita Simpanan
Baca juga: Ini Tempat Usaha Springbed Palsu di Tegal, Bikin Heboh Warga Pekalongan, Modus Cuci Gudang
Baca juga: Saksi Sidang Praperadilan Habib Rizieq FPI Sebut Anggota TNI Polri Nikmati Acara di Petamburan
Baca juga: Gadis Semarang Pingsan Seusai Dijambret 2 Pria Saat Menikmati Senja, Modus Pelaku Tanya Arah Jalan
Saat itu si ibu, Victoria Ramirez, tengah duduk bersama dua adiknya yang masing-masing berusia 17 dan 14 tahun.
Begitu Lopez duduk, dia langsung mengarahkan senapannya ke arah Ramirez, dan beralih ke salah satu adiknya yang mengangguk.
Salah satu adiknya bangkit dan kemudian mengunci dirinya di kamar.
Sementara adik tertuanya memilih berada di luar.
"Aku tahu engkau mencoba membunuhku, dan aku mencintaimu," terang sang ibu kepada pemuda 23 tahun tersebut.
Laporan polisi menyatakan, Lopez menembakkan senapannya yang mengenai bagian leher, dan membunuh perempuan 43 tahun itu seketika.
Adik Lopez yang berumur 14 tahun kemudian keluar kamar, dan dilaporkan menari bersama kakaknya di samping mayat si ibu.
Sementara adiknya yang berumur 17 tahun berhasil kabur dari jendela kamar mandi, dan menghubungi kerabat yang melapor ke polisi.
Ketika polisi sampai di lokasi kejadian, mereka menemukan Lopez duduk di bak mandi yang terisi air, dengan senapannya diletakkan begitu saja.
Saat dibawa ke Penjara Utah County, salah satu petugas memberitahukan ke Lopez dia dijerat dengan pembunuhan terhadap ibunya.
"Dia kemudian mengangguk dan mulai menangis, serta mengaku disuruh oleh seseorang," demikian keterangan pengadilan.
Penegak hukum menyatakan, ada ganja di dalam darahnya.