Berita Viral
Cerita saat Megawati 'Selamatkan' Abu Bakar Ba’asyir dari Penjara Guantanamo, Diminta Bush Langsung
Bahkan Bush mengirim utusan khusus untuk menyampaikan keinginannya kepada Presiden RI saat itu, yakni Megawati Soekarnoputri
Abu Bakar Ba'asyir juga merupakan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) serta salah seorang pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu'min.
Berbagai badan intelijen menuduh Abu Bakar Ba'asyir sebagai kepala spiritual Jemaah Islamiyah (JI), sebuah grup separatis militan Islam yang mempunyai kaitan dengan al-Qaeda.
Walaupun Abu Bakar Ba'asyir membantah menjalin hubungan dengan JI atau terorisme.
Abu Bakar Ba'asyir pernah menjalani pendidikan sebagai santri Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (1959) dan alumni Fakultas Dakwah Universitas Al-Irsyad, Solo, Jawa Tengah (1963).
Perjalanan kariernya dimulai dengan menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Solo.
Selanjutnya ia menjabat Sekretaris Pemuda Al-Irsyad Solo, kemudian terpilih menjadi Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (1961), Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam, memimpin Pondok Pesantren Al Mu'min (1972) dan Ketua Organisasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), 2002.
Abu Bakar Ba'asyir mendirikan Pesantren Al-Mu'min di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, bersama dengan Abdullah Sungkar pada 10 Maret 1972.
Pada masa Orde Baru, Abu Bakar Ba'asyir melarikan diri dan tinggal di Malaysia selama 17 tahun atas penolakannya terhadap asas tunggal Pancasila.
Berikut ini timeline perjalanan hidup Abu Bakar Ba'asyir:
* 1972, Pondok Pesantren Al-Mukmin didirikan oleh Abu Bakar Ba'asyir bersama Abdullah Sungkar, Yoyo Roswadi, Abdul Qohar H Daeng Matase dan Abdllah Baraja.
Pondok Pesantren ini berlokasi di Jalan Gading Kidul 72 A, Desa Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menempati areal seluas 8.000 meter persegi persisnya 2,5 kilometer dari Solo.
Keberadaan pondok ini semula adalah kegiatan pengajian kuliah duhur di Masjid Agung Surakarta.
Membanjirnya jumlah jamaah membuat para mubalig dan ustaz kemudian bermaksud mengembangkan pengajian itu menjadi Madrasah Diniyah.
* 1983, Abu Bakar Ba'asyir ditangkap bersama dengan Abdullah Sungkar.