Berita Viral
Cerita saat Megawati 'Selamatkan' Abu Bakar Ba’asyir dari Penjara Guantanamo, Diminta Bush Langsung
Bahkan Bush mengirim utusan khusus untuk menyampaikan keinginannya kepada Presiden RI saat itu, yakni Megawati Soekarnoputri
Cerita saat Megawati 'Selamatkan' Abu Bakar Ba’asyir dari Penjara Guantanamo, Diminta Bush Langsung
TRIBUNJATENG.COM - Ketika Megawati Soekarnoputri 'selamatkan' Abu Bakar Ba’asyir dari penjara terkejam di dunia, Presiden AS bahkan melobi pakai CIA.
Mantan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir pernah hampir diekstradisi oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk ditahan di penjara khusus Guantanamo, kamp penjara paling kejam di dunia.
Dilansir dari pemberitaan Tempo pada 30 Desember 2004, Presiden AS saat itu, George Walker Bush menginginkan amir Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) itu dipenjarakan di Guantanamo.
Hal itu disampaikan mantan penerjemah Bush, Fred Burks.
Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini 8 Januari: Aldebaran Berjuang Menyenangkan Andin yang Lagi Ngambek
Baca juga: Prediksi Aston Villa Vs Liverpool Piala FA Malam Ini, H2H, Susunan Pemain dan Link Live Streaming
Baca juga: Tak Hanya Cabuli 2 Anak Kandung hingga Melahirkan, Pria Ini Juga Cabuli Cucu Hasil Perbuatannya
Bahkan Bush mengirim utusan khusus untuk menyampaikan keinginannya kepada Presiden RI saat itu, yakni Megawati Soekarnoputri.
Tak tanggung-tanggung, utusan khusus yang dikirim Bush ialah seorang agen badan intelijen AS (CIA).
Agen CIA itu diutus bertemu langsung Megawati.
Agen CIA tersebut didampingi Duta Besar AS untuk Indonesia Ralph L Boyce, Ahli Indonesia di Dewan Keamanan Nasional (NSC) Karen Brooks, dan juga Burks sendiri.
"Pertemuan itu disampaikan utusan khusus Presiden Bush dalam pertemuan rahasia di rumah Megawati," ujar Fred Burks, sebagaimana dikutip dari Tempo.
"Dan Megawati sama sekali tidak tahu kalau utusan khusus itu seorang agen CIA," kata Burks.
Pasalnya, Boyce hanya memperkenalkan wanita tersebut sebagai utusan khusus Bush.
Pertemuan itu berlangsung singkat, hanya sekitar 20 menit.
Burks bilang, obrolan dalam pertemuan itu didominasi oleh Megawati dan agen CIA yang merupakan utusan khusus Presiden Bush.
Agen CIA tersebut menyampaikan keinginan Bush agar Megawati memastikan Polri menangkap Ba’asyir sebelum berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Los Cabos, Meksiko, Oktober 2002.
Di luar dugaan, Megawati menolak permintaan tersebut.