Berita Viral
Saksi Panik Lihat Darah Ngalir sampai Halaman, Bobby Tewas Tertancap Selang Infus, Ini Kata Polisi
Pria 45 tahun ini dinyatakan tewas di rumah kontrakannya diduga karena tertancap selang infus
Saksi Panik Darah Ngalir sampai Halaman, Bobby Tewas Tertancap Selang Infus, Ini Kata Polisi
TRIBUNJATENG.COM - Tewasnya seorang pria bernama Boby Herowiyantoko masih meninggalkan ketakutan bagi warga Kampung Nalagati, Kelurahan Mekarbakti, Kabupaten Tangerang.
Pria 45 tahun ini dinyatakan tewas di rumah kontrakannya diduga karena tertancap selang infus.
Ceceran darah memenuhi lantai kamar hingga halaman kontrakannya.
Sebelum tewas, Boby sempat meminta tolong dalam keadaan sekarat.
Tubuh lemahnya berusaha meminta bantuan dari tetangga kontrakannya.
Menurut saksi, Boby sempat terlihat keluar meminta tolong.
Baca juga: Alasan Gisel Tak Ditahan Setelah Diperiksa 10 Jam, Polisi Beberkan 2 Penyebab
Baca juga: Sengketa Merek Pasta Gigi dengan Orang Tua Berlanjut, Unilever Ajukan Kasasi
Baca juga: Tahukah Kamu, Ini 4 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin Covid-19
Baca juga: Kisah Ibu di Demak yang Dipolisikan Anak Kandung Gara-gara Pakaian: Dia Marah dan Mendorong Saya
Akan tetapi, menyaksikan banyaknya darah yang mengucur justru membuat saksi ketakutan.
Terlebih kondisi korban mendadak mengalami kejang-kejang.
Alasan di balik kematiannya pun perlahan diungkap polisi.
"Dia (Boby) sempat meminta tolong untuk dipanggilkan orang lain," kata Kombes Pol Ade Ary Sytam Indradi
Lalu, beberapa saksi sempat memanggil penghuni kontrakan di dekat kontrakan korban.
Namun, kedua saksi terlihat panik karena melihat kucuran darah yang begitu deras dari tubuh korban.
Darah mengucur ke seluruh lantai hingga halaman kontrakan korban sekejap berubah warna menjadi merah.
"Saksi bingung dan tidak bisa berbuat apa-apa setelah melihat korban kejang-kejang dan mengeluarkan banyak darah dari tubuhnya," tutur Ade.
Selang tak berapa lama, polisi datang ke tempat kejadian.
Ada Riwayat Komplikasi
Berdasarkan informasi yang diterima polisi, Boby baru saja melaksanakan cuci darah di Rumah Sakit Ciputra sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Ternyata, diketahui korban menderita penyakit komplikasi dan sering cuci darah.
"Korban baru selesai melakukan cuci darah dari Ciputra Hospital. Tapi untuk lebih jelasnya, kami masih menunggu hasil dari autopsi rumah sakit Balaraja," beber Ade.
Berdasarkan olah TKP, petugas menemukan botol infus di dalam kontrakan korban yang berlumuran darah, kemudian ada luka di tangan kanan.
Ditemukan juga struk terakhir berobat di RS Ciputra Hospital.
Terakhir ditemukan juga jarum dan selang infus yang masih menempel di bawah leher sebelah kanan korban, Boby.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi memastikan jika tewasnya korban bukan akibat pembunuhan.
"Bukan (pembunuhan) itu korban habis berobat di rumah sakit," kata Ade, dikutip TribunMataram.com dari TribunJakarta.com.
Insiden Mirip, Wanita Penghibur Tewas di Kos Penuh Darah
Tak jauh berbeda dengan kondisi Boby, seorang wanita penghibur ditemukan tewas di indekosnya, sempat teriak kesakitan sambil pegang perut, darah mengalir dari organ vital.
Para penghuni kost di Bukit Senyum, Batam ini digegerkan dengan tewasnya seorang wanita bernama Eka.
Eka ditemukan ditemukan tewas di kamarnya, Kamis (7/1/2021) setelah mengeluh sakit di perutnya.
Wanita yang belakangan diketahui berprofesi sebagai wanita penghibur tersebut meninggal dunia di kamarnya.
Berikut deretan fakta dikutip dari TribunBatam.id terkait kematiannya:
1. Ditemukan di Kamarnya
Sasa, teman korban menyebutkan Eka ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kamarnya, Kamis (7/1/2021) sekira pukul 08.00 pagi.
Sebelumnya korban sempat mengeluh sakit.
"Dia mengeluh sakit perut sambil merintih kesakitan sejak pukul 1 dini hari," katanya.
Ketika itu, ia dan beberapa rekannya tidak membawa Eka ke Rumah sakit lantaran tidak ada satu keluarga yang bisa dihubungi.
"Rencana pagi baru dibawa ke Rumah Sakit, setelah melapor ke ketua RT, RW setempat. Belum sempat dibawa ke RS ia keburu meninggal dunia," ujarnya.
2. Alami Pendarahan Hebat
Warga Bukit Senyum Geger, Mayat Wanita Ditemukan di Indekos, Kini di RS Bhayangkara. Proses evakuasi penemuan mayat di Bukit Senyum, Kamis (7/1/2021). (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)
Sasa menceritakan, Eka meninggal setelah mengalami pendarahan hebat.
"Sepertinya korban mengalami kekurangan darah sehingga meninggal dunia.
Saat mengalami kesakitan Eka sempat menjerit.
Mendengar suara histeris itu, Sasa langsung bergegas ke kamar Eka.
Di situ, dia melihat gumpalan darah mengalir dari tubuh Eka.
Sebagian lagi mengalir di lantai kamar. Ia sempat diberi teh manis hangat.
Selama ini sehat-sehat saja. Tidak ada keluhan, baru semalam itu dia mengeluh sakit," ucapnya kepada TribunBatam.id.
3. Diduga Sedang Hamil
Menurut pengamatan Sasa, ia menduga sahabatnya itu sedang hamil.
Eka yang baru 3 bulan tinggal di kos tersebut selama ini tinggal di sebuah kamar indekos seorang diri.
"Sebelumnya saya sempat tanya Ka,..kamu hamil ya, namun ia tetap tidak mau ngaku," katanya.
4. Berprofesi Sebagai Wanita Penghibur
Menurut Sasa, sehari-hari, Eka bekerja sebagai wanita penghibur di kawasan Bukit Senyum.
Eka merupakan warga jalan Kuda Laut, Bukit Senyum, Kelurahan Sei Jodoh, Kecamatan Batu Ampar, Batam, Provinsi Kepri.
5. Kasus Ditangani Polisi
Setelah Eka meninggal dunia, Sasa ditemani rekannya langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Batu Ampar.
Kapolsek Batu Ampar, Kompol Nendra Madya Tias mengatakan, jika jenazah Eka kini sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri.
"Jenazah dibawa ke sana untuk diperiksa. Karena dari keterangan saksi, Eka mengalami sakit pada bagian perut," katanya.
Selain itu, bagian kelaminnya menurut saksi mengeluarkan darah.
Dugaan sementara, Eka mengalami pendarahan ataupun keguguran.
"Untuk penyebab kematian, masih kami selidiki terhadap saksi-saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tunggu saja ya, nanti kami kabari lagi penyebab pasti terjadinya kematian tersebut," ujarnya.
6. Kos 3 bulan
Pemilik indekos Beni mengaku jika Eka merupakan salah satu anak kosnya.
Pria 45 tahun itu mengaku, Eka sudah tiga bulan tinggal di indekos miliknya.
"Iya, dia kos di tempat saya," ucapnya kepada sejumlah awak media, Kamis (7/1/2021).
Beni mengetahui Eka tewas di kamar indekosnya dari warga yang memanggilnya.
Saat kejadian, Beni sedang berada di rumahnya.
Beni kurang mengetahui persis kejadian itu, lantaran jarak rumahnya dan juga indekostnya lumayan jauh. (TribunMataram.com/ Salma).