Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Setelah Muncul Lonjakan Kasus Covid-19, China Bangun Rumah Sakit 1.500 Kamar dalam 5 Hari

China memutuskan membangun lebih banyak rumah sakit darurat. Sebuah rumah sakit selesai dibangun hanya dalam 5 hari.

Kompas.com/Istimewa
Dalam foto udara yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, para pekerja membangun fasilitas karantina terpusat yang besar di Shijiazhuang di Provinsi Hebei, China, Kamis (14/1/2021). (YANG SHIYAO/XINHUA via AP PHOTO) 

Pada Sabtu (16/1/2021), pemerintah kota Beijing mengatakan para pelancong yang tiba di ibu kota China dari luar negeri akan diminta untuk menjalani "pemantauan medis" tambahan selama seminggu setelah karantina 14 hari tetapi tidak memberikan rincian.

Secara nasional, Komisi Kesehatan melaporkan 130 kasus baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam hingga tengah malam Jumat (15/1/2021). Dikatakan 90 kasus diantaranya berada di Hebei.

Pada Sabtu juga, pemerintah Hebei melaporkan 32 kasus tambahan sejak tengah malam, menurut kantor berita Shanghai The Paper.

Di Shijiazhuang, pihak berwenang telah menyelesaikan pembangunan 1.000 kamar rumah sakit yang direncanakan. Menurut kantor berita Xinhua semua fasilitas akan selesai dalam waktu seminggu.

Program serupa pembangunan rumah sakit cepat diluncurkan oleh Partai Komunis yang berkuasa pada awal wabah tahun lalu di Wuhan.

10 juta tes Covid-19

Lebih dari 10 juta orang di Shijiazhuang menjalani tes Covid-19 pada Jumat malam, menurut wakil walikota, Meng Xianghong. Dikatakan 247 kasus yang ditularkan secara lokal ditemukan.

Sebelumnya China juga pernah membangun rumah sakit dengan cepat. Seperti dikutip dari BBC, 31 Januari 2020, sebuah rumah sakit di Beijing dibangun dalam 7 hari pada 2003

Seorang senior fellow di global health at the Council on Foreign Relations, Yanzhong Huang, mengatakan China dapat membangun rumah sakit dengan cepat karena menggunakan pendekatan mobilisasi dari atas ke bawah.

Mereka dapat mengatasi birokrasi dan kendala keuangan serta memobilisasi semua sumber daya.

Huang mengatakan bahwa para insinyur didatangkan dari seluruh negeri untuk menyelesaikan konstruksi tepat waktu.

"Pekerjaan teknik adalah keahlian China.

Mereka memiliki catatan dalam membangun gedung pencakar langit dengan cepat.

Ini sangat sulit dibayangkan oleh orang Barat.

Itu bisa dilakukan," tambahnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved