Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Erdogan Buka Peluang Normalisasi Hubungan, Israel Minta Syarat yang Semakin Lemahkan Palestina

Akhir tahun lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan keinginan Turki untuk memperbaiki hubungan dengan Israel

Editor: muslimah
Adem ALTAN / AFP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam pertemuan kelompok partai di Majelis Nasional Besar Turki di Ankara, pada 5 Februari 2020. 

Kemudian pada Oktober tahun lalu, Times of Israel melaporkan bahwa Hamas telah mendirikan kantor di kota tersebut, serta fasilitas rahasia yang diduga digunakan untuk melakukan serangan siber di Israel.

Selama beberapa tahun terakhir, Turki telah menampilkan dirinya sebagai pendukung perjuangan Palestina, memutuskan hubungan dengan Israel pada 2018 ketika AS dan beberapa negara lain mulai mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sebagai pengganti strategi pembebasan: Pemilu Palestina dirancang untuk mengulur waktu

Pada Agustus tahun lalu, Erdogan menjamu delegasi Hamas yang dipimpin oleh kepala Biro Politiknya, Ismail Haniyeh.

Washington pun mengutuk pertemuan itu.

Turki juga telah menampilkan dirinya sebagai mediator antara faksi Palestina Hamas dan Fatah, yang memungkinkan mereka untuk bertemu dan bernegosiasi di Istanbul September lalu.

Fraksi-fraksi tersebut mencapai kesepakatan tentang langkah-langkah dialog nasional.

Namun, setelah pembicaraan itu, Hamas dituduh menunda konfirmasi kesepakatan tersebut.

Pada November gerakan tersebut mengatakan bahwa proses rekonsiliasi hancur ketika Fatah dan Otoritas Palestina kembali ke kebijakan kerja sama keamanan dengan Israel. (Intisari)

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved