Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Fakta Baru Perampokan di Semarang, Pelaku Takut Ditembak Korban Bawa Pistol, Dapat Info Orang Dalam

Sebelum beraksi, pelaku perampokan di Semarang ternyata mendapat informasi orang dalam.

Tribun Jateng/ Rahdyan Trijoko Pamungkas
Pra rekontruksi perampokan di jalan Krakatau VIII Kelurahan Karangtempel Kecamatan Semarang Timur, Senin (25/1/2021). Pelaku sempat mengamati sekitar tempat kejadian dan mengintai dari jarak jauh 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebelum beraksi, pelaku perampokan di Semarang ternyata mendapat informasi orang dalam.

Korban pembawa uang Rp 561 juta membawa pistol.

Hal ini sempat membuat pelaku keder.

Babak Baru Kakek Koswara Laporkan 3 Anak Kandung, Sakit Hati Diteriaki: Bangsat Dihajar Siah Ku Aing

Sakit Hati Dihina Anak Kandung Meninggal Jadi Babi, Mbah Ramisah di Kendal Tak Mau Kutuk Balik Anak

Kecelakaan Maut Pesawat Jatuh, Pemain dan Presiden Klub Sepakbola Tewas

Fakta Baru Ibu Kandung di Kendal Digugat Anak: Saya Rawat Anaknya dari Bayi Umur 5 Bulan

Seorang pelaku, Frans menuturkan rencananya yang akan turun merampok korban dirinya bersama Rahmat.

Dirinya akan mengambil tas kecil sementara Rahmat mengambil tas besar.

"Ya karena takut akhirnya asal ambil saja.

Yang memberi tahu tas besar kecil Susanto,"tutur dia.

Setelah korban Teguh Murtiono datang menggunakan mobil Avanza, keempat komplotan Lampung tersebut rupanya masih mengintai dari balik pohon.

Korban turun dari mobil memindahkan jerigaen yang ada di bagian depan ke  tengah.

Saat korban turun dan membuka pintu tengah sebelah kanan menaruh jerigen serta mengambil dua tasnya tiba-tiba komplotan itu datang. 

Posisi motor Satria FU yang digunakan Vidi Kodian dan Rahmat berada di posisi depan, sementara motor Vario yang digunakan Frans bersama Maftuhi berada di belakang.

Frans dan Rahmat turun dari motor menodongkan pistol ke arah korban.

Frans menghampiri korban untuk merebut tas tersebut.

Sementara Rahmat masih di dekat motornya sembari menodongkan pistol ke arah korban.

Rupanya Frans dengan membawa pistol takut saat akan merebut tas korban. 

Dirinya takut karena korban juga membawa pistol

"Saya takut ditembak saja oleh korban.

Kata mereka dia (korban) punya senjata,"ujarnya.

Frans mencoba meminta tas yang dibawa korban.

Namun rupanya tas tersebut diserahkan korban.

Dirinya mencoba menarik tas ransel korban.

Tas ransel dan bungkusan kresek bawaan korban tersebut jatuh.

Ia pun ragu-ragu ketika akan mengambil tas ransel milik korban.

Dirinya mengambil tas ransel sembari menodongkan pistol ke arah korban

"Tas-tas tapi tidak dikasih sama bapak itu (korban).

Saat saya tasnya jatuh.

Saya ambil saya pun mundur ke belakang sembari menodongkan pistol,"tutur dia.

Setelah berhasil mengambil tas ransel korban, dirinya lari dan naik motor Vario.

Sementara Rahmat masih menodongkan pistol ke arah korban.

Keempat komplotan itu kabur ke arah Barito dan akan menuju ke arah Jalan Majapahit.

Sesampainya dipertigaan taman keempat komplotan itu berhenti dan Frans menembakan pistolnya ke udara agar tidak dihadang oleh masa dan berhasil kabur ke arah Banyumanik

Korban pun masuk ke distributor itu, dan tiba-tiba Susanto kendaraan matic datang.

Ketika tahu kantornya ramai, Susanto berpura-pura mengejar pelaku.

Saat itu Susanto memboncengkan saksi lain yang merupakan temannya.

Sementara Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Indra Mardiana menuturkan pra rekontruksi itu disesuaikan dengan waktu saat kejadian yakni 07.54.

Ada 30 adegan pada pra rekontruksi tersebut.

"Dari keterangan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka maupun saksi hampir mirip sesuai dengan saksi ketahui dan tersangka yang melakukan aksinya,"imbuh dia.

Pra rekonstruksi

Puluhan adegan pra rekontruksi  diperagakan enam komplotan perampok yang beraksi di jalan Krakatau VIII Kelurahan Karangtempel Kecamatan Semarang Timur, Senin (25/1/2021).

Lokasi kejadian  di pintu belakang distributor gas PT Trical Langgeng Jaya tepatnya  di depan Taman Nias 1. 

Pra rekontruksi dilaksanakan oleh Polrestabes Semarang memperagakan aksi perampokan yang terjadi pada Senin (18/1/2021) lalu.

Waktu pelaksanaan pra rekontruksi dibuat sama saat kejadian.

Pelaku yang dihadirkan empat orang komplotan dari Lampung Tengah yakni Rahmat, Frans Panjaitan, Vidi Kodian, dan Maftuhi.

Kemudian Moch Agus Irawan pelaku yang menghubungi para komplotan dari Lampung.

Tidak hanya itu karyawan PT Trical Langgeng Jaya yang juga selaku otak dari perampokan yakni Susanto juga dihadirkan pada adegan tersebut. 

Susanto baru saja ditangkap oleh jajaran Resmob Polrestabes Semarang saat akan ke istri kedua di daerah Ketileng pada Minggu (24/1/2021) malam.

Selain itu korban perampokan bernama Teguh Murtiono juga dihadirkan saat pra rekontruksi.

Kejadian itu juga dilihat langsung pemilik distributor yakni Trianto Cahyo Legowo atau Yoyok.

Pada adegan itu empat komplotan asal Lampu berboncengan menggunakan dua motor Satria FU 150 CC dan Vario.

Dua orang di antaranya yakni Frans Pandjaitan dan Rahmat  membawa pistol.

Saat itu Frans dan Rahmat sebagai eksekutor.

Ketika melakukan aksi Frans diboncengkan Maftuhi menggunakan sepeda motor Vario, dan Rahmat berbocengan dengan Vidi Kodian menggunakan motor Satria FU.

Keempat komplotan tersebut datang dari arah Barito menuju Jalan Krakatau VIII sembari mengamati pintu belakang Distributor PT Trical Langgeng.

Kemudian keempat komplotan tersebut yang masih berada diatas motor bersembunyi di balik pohon tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara.

"Karena ramai saya tidak langsung berhenti di TKP.

Saya menunggu korban datang menggunakan mobil sembari menunggu kabar dari Susanto,"ujar Frans Panjaitan saat pra rekontruksi.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved