Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Di Liang Kubur, Baru MNH Sadar Tulisan di Peti Bukan Nama Bapaknya

Kasus jenazah yang tertukar ini berujung kepada pemukulan petugas yang dilakukan keluarga jenazah

Editor: muslimah
KOMPAS.COM/ANDI HARTIK
(ILUSTRASI) Suasana kamar mayat RSSA Kota Malang, Rabu (20/1/2021). 

Petugas meminta MNH dan keluarganya bersiap karena kloter pemakaman ketiga telah berangkat.

MNH bersama sepupunya berangkat ke RSSA Kota Malang untuk menunggu penyelenggaraan jenazah.

"Saya sama sepupu berangkat berdua ke rumah sakit untuk menunggu. Sebagian (keluarga) ke makam," katanya.

Tak lama menunggu di rumah sakit, ambulans pun datang. Namun, petugas justru memakamkan jenazah pasien Covid-19 lain.

Petugas beralasan ingin menyelesaikan pemakaman jenazah yang dikubur di TPU Sukun.

MNH mengatakan, ayahnya akan dimakamkan di TPU Kasin.

"Saya diloncatin satu dulu enggak apa-apa, tapi selanjutnya bapak saya," katanya.  

Tak kunjung mendapat giliran Setelah pemakaman jenazah di TPU Sukun selesai, petugas malah berencana memakamkan jenazah lain.

MNH yang mendengar rencana itu kemudian memprotes.

Ia meminta petugas memakamkan jenazah ayahnya.

Ia pun menjelaskan kondisinya saat itu kepada petugas.

"Saya jelaskan kalau saya habis ditelepon oleh call center untuk persiapan, harusnya bapak saya.

Tapi kok kenapa bapak saya tidak diangkat, malah diloncatin lagi," katanya.

Namun, protes itu justru memicu ketegangan antara dirinya dan petugas PSC.

"Ada petugas yang mungkin karena capek mereka emosi. Dia menganggap seakan-akan saya melawan petugas," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved