Berita Semarang

Pemkot Semarang Klaim Bisa Kendalikan Banjir Tanah Mas, Dosen Undip: Masih Ada Masalah Lain

Pemerintah Kota Semarang mengklaim sudah bisa menangani masalah banjir di kawasan Tanah Mas Semarang Utara.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Zainal Arifin
Diskusi dan press conference media terkait penanganan banjir dan rob wilayah utara Kota Semarang di Hotel MG Setos, Kamis (4/2/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kawasan pesisir Kota Semarang bagian utara, seperti Tanah Mas, kini sudah terhindar dari banjir dan rob.

Padahal, kawasan tersebut dulunya merupakan kawasan yang rawan terendam, terlebih jika hujan turun dengan intensitas tinggi.

86 Paket Pekerjaan Pemkot Semarang Telah Masuk Lelang

Pemkot Semarang Akan Beri Makan 6.000 Warga Tak Mampu Tiap Jumat Selama 1 Tahun

Pemkot Semarang Sebar 10 Tim Setiap Hari Untuk Atasi Jalan Rusak

Pemkot Semarang Siapkan Museum dengan Teknologi Imersif Pertama di Indonesia

Kondisi kawasan Tanah Mas saat ini bisa dikatakan menjadi satu dari sekian keberhasilan berbagai program penanganan yang dilakukan Pemkot Semarang.

Meskipun, berbagai program lain masih perlu ditingkatkan.

Kabid Sumber Daya Air dan Drainase, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Arief Dwi Harjono mengatakan, penanganan banjir dan rob di Kota Semarang bagian utara seperti Tanah Mas tersebut sebenarnya baru mencapai 80 persen.

Untuk mencapai 100 persen sehingga benar-benar aman dari banjir dan rob, dibutuhkan peran serta dari masyarakat untuk mendukung program yang sudah dijalankan pemerintah kota.

Hal itu sejalan dengan semangat pembangunan di Kota Semarang yaitu Bergerak Bersama.

"Untuk bisa berhasil sepenuhnya, maka warga harus turut serta menjaga lingkungan.

Karena problem yang ada, meski saluran dan sungai sudah diperbaiki, namun masih banyak sampah," kata Arief, di Hotel MG Setos, Jalan Gajahmada, Semarang, Kamis (4/2/2021).

Arief menuturkan, banyak variabel yang harus dilihat untuk menilai penanganan banjir bisa berjalan baik.

Di antaranya dilihat secara terpisah berdasarkan sistem.

Kendati demikian, ia menilai, secara umum pada wilayah yang sudah memiliki sistem bisa dikatakan berhasil.

"Cuma untuk daerah-daerah tertentu, memang harus diupayakan lagi," jelasnya.

Sistem penanganan yang dimaksud, lanjutnya, di antaranya adanya pembangunan sejumlah polder/embung dan kolam retensi yang dinilai cukup signifikan mengurangi persoalan banjir di Kota Semarang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved