Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Militer Myanmar Hancurkan Markas Besar Partai NLD Bentukan Aung San Suu Kyi

Militer Myanmar menyerbu markas besar Partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi ( NLD) di Yangon pada Selasa malam waktu setempat (9/2/20

Editor: m nur huda
Kompas.com/Istimewa
Puluhan ribu orang berdemonstrasi menentang pengambilalihan militer di kota terbesar Myanmar Yangon dan menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi, pada Minggu (7/2/2021).(AP PHOTO) 

TRIBUNJATENG.COM, NAYPYIDAW - Militer Myanmar menyerbu markas besar Partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi ( NLD) di Yangon pada Selasa malam waktu setempat (9/2/2021).

Hal itu terjadi ketika Amerika Serikat ( AS) bergabung dengan PBB mengutuk "dengan keras" kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar terhadap pengunjuk rasa yang menuntut kembali demokrasi.

"Diktator militer menggerebek dan menghancurkan markas besar NLD sekitar pukul 21.30," demikian yang keterangan yang dituli oleh Liga Nasional untuk Demokrasi mengumumkan di halaman Facebook resminya, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (9/2/2021).

Survei 2021: TNI Paling Dipercayai Publik, Kalahkan Presiden & KPK hingga DPR

Senator Republik Gabung Demokrat Sepakat Digelarnya Sidang Pemakzulan Donald Trump

Biden Cabut Larangan Perjalanan dari Negara Muslim, Wanita Iran Bisa Bersama Suami Lagi di AS

Kecelakaan Bus Mira vs Truk Pengangkut Ayam, Wildan Tewas di Lokasi Kejadian 

Pernyataan singkat partai itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Penggerebekan itu terjadi setelah demonstrasi meletus selama 4 hari berturut-turut pada Selasa.

Polisi menggunakan meriam air di beberapa kota, menembakkan peluru karet ke pengunjuk rasa di ibu kota Naypyidaw dan mengerahkan gas air mata di Mandalay.

Sebuah kendaraan polisi menembakkan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa selama demonstrasi menentang kudeta militer di Nay  Pyi Taw, Senin (8/2). Ratusan pengunjuk rasa anti-kudeta militer kembali turun ke jalan di kota Yangon, Myanmar. Protes kali ini memasuki hari ketiga aksi turun ke jalan selama sepekan terakhir.
Sebuah kendaraan polisi menembakkan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa selama demonstrasi menentang kudeta militer di Nay Pyi Taw, Senin (8/2). Ratusan pengunjuk rasa anti-kudeta militer kembali turun ke jalan di kota Yangon, Myanmar. Protes kali ini memasuki hari ketiga aksi turun ke jalan selama sepekan terakhir. (STR / AFP)

Unjuk rasa itu terjadi, meski ada peringatan dari junta bahwa mereka akan mengambil tindakan terhadap demonstrasi yang mengancam "stabilitas", dan larangan baru atas pertemuan lebih dari 5 orang.

AS yang telah menyebabkan kecaman global atas kudeta militer Myanmar tersebut, pada Selasa (9/2/2021) memperbarui seruannya untuk kebebasan berekspresi di Myanmar, serta agar para jenderal mundur.

"Kami mengutuk keras kekerasan terhadap demonstran," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price kepada wartawan.

Ia menambahkan bahwa masyarakat Myanmar "memiliki hak untuk berkumpul secara damai."

"Kami mengulangi seruan kami kepada militer (Myanmar) untuk melepaskan kekuasaan, memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis, membebaskan mereka yang ditahan dan mencabut semua pembatasan telekomunikasi serta menahan diri dari kekerasan," ucapnya.

Price sebelumnya mengungkapkan bahwa permintaan AS untuk berbicara dengan Suu Kyi telah ditolak.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Militer Myanmar Gerebek dan Hancurkan Markas Besar Partai Aung San Suu Kyi di Yangon"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved