Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Militer Myanmar Kerahkan Kendaraan Lapis Baja ke Berbagai Kota, Dikecam Uni Eropa & 11 Negara

Kedutaan besar barat, mulai Uni Eropa, Inggris, Kanada dan 11 negara lainnya, mengeluarkan pernyataan Minggu (14/2/2021) malam yang menyerukan pasukan

Editor: m nur huda
STR/AFP
Seorang tentara berjaga di jalan yang diblokade menuju parlemen Myanmar di Naypyidaw pada 1 Februari 2021, setelah militer menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam kudeta. 

Pelapor khusus PBB untuk Myanmar memperingatkan para jenderal, mereka akan "dimintai pertanggungjawaban" atas penindasan apa pun terhadap kampanye pembangkangan sipil. .

“Seolah-olah para jenderal telah menyatakan perang terhadap rakyat Myanmar,” tulis Tom Andrews di Twitter. “Ini adalah tanda-tanda putus asa. Perhatian jenderal: Anda akan dimintai pertanggungjawaban,” tulis Andrews.

Aksi Pembangkangan Sipil Terus Berlangsung

Selain protes massa di seluruh Myanmar, yang berlanjut untuk hari ke-9, penguasa militer negara itu dihadapkan aksi pemogokan pekerja sipil.

Mereka menjadi bagian gerakan pembangkangan sipil untuk memprotes kudeta yang menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Pemenang Nobel Perdamaian itu ditahan atas tuduhan mengimpor walkie-talkie, akan penahannya akan berakhir Senin hari ini.

Layanan kereta di beberapa bagian negara itu berhenti beroperasi setelah staf menolak untuk pergi bekerja.

Sementara militer mengerahkan tentara ke pembangkit listrik di mana mereka dihadapkan pada kerumunan yang marah.

Pemerintah militer memerintahkan pegawai negeri untuk kembali bekerja, mengancam akan bertindak.

Tentara telah melakukan penangkapan massal setiap malam dan pada hari Sabtu memberikan kekuasaan besar untuk menahan orang dan menggeledah properti pribadi.

Tetapi ratusan pekerja kereta api bergabung dengan demonstrasi di Yangon pada Minggu ketika polisi mendatangi kompleks perumahan mereka untuk memerintahkan mereka kembali bekerja.

Polisi terpaksa pergi setelah massa yang marah berkumpul, menurut siaran langsung Myanmar Now.

Richard Horsey, seorang analis yang berbasis di Myanmar pada International Crisis Group, mengatakan pekerjaan banyak departemen pemerintah secara efektif terhenti.

"Ini berpotensi juga mempengaruhi fungsi vital, militer dapat menggantikan insinyur dan dokter, tetapi tidak dapat menggantikan pengontrol jaringan listrik dan bank sentral," katanya.

Para pengunjuk rasa di seluruh negeri mengangkat gambar wajah Aung San Suu Kyi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved