Berita Viral
Jokowi Minta Dikritik, Anies Baswedan: Pejabat Kupingnya Gak Boleh Tipis
Anies Baswedan menaggapi permintaan Presiden Jokowi agar masyarakat membri kritik. Menurut Anies Baswedan setiap pejabat publik harus siap mendengar
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Anies Baswedan menanggapi permintaan Presiden Jokowi agar masyarakat membri kritik.
Menurut Anies Baswedan setiap pejabat publik harus siap mendengar dan menerima kritik meski kritik itu kerap dengan cacian.
"Kalau berada di wilayah publik maka kupingnya enggak boleh tipis," ujar Anies Baswedan.
Menurut Anies Baswedan apabila seseorang mengungkapkan kritik dengan kasar, maka kemampuan seseorang sebatas itu.
Baca juga: Jokowi Minta Dikritik, Sudjiwo Tedjo Kesal: Buzzer Bikin Malas Berpendapat
Baca juga: Risma Kejar Elektabilitas Anies Baswedan di DKI Jakarta: Efek Blusukan
Baca juga: Survei Elektabilitas Ganjar Pranowo Masih Tertinggi, Disusul Anies Baswedan, Puan Maharani
Baca juga: Ditawari Anies Baswedan Ikut Kejar Paket C, Susi Pudjiastuti: Saya Nggak Butuh Ijazah
"Kita dengarkan saja, bila ungkapan disampaikan dengan akademik, baik-baik saja, bila ungkapan dilakukan secara kasar itu ekspresi kemampuan dia dalam mengungkapkan," ujarnya.
Anies mengatakan orang-orang yang memberikan kritik secara kasar justru menunjukkan pribadi seseorang tersebut.
Anies Baswedan mengaku tak masalah mendapat kritikan apapun karena ia memposisikan diri sedang bekerja.
"Tapi bagi saya yang sedang bekerja, ini semua adalah ungkapan pendapat rakyat baik yang mendukung, baik yang tidak mendukung, baik yang mencaci, baik yang kata-katanya kasar," kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengatakan jika seseorang memberi kritik dengan kasar, maka orang tersebut sedang mempermalukan dirinya sendiri.
"Makin kasar kata-katanya itu semakin mempermalukan dirinya sendiri."
Terkait substansi dari kritik yang disampaikan, Anies Baswedan mengaku akan menanggapinya secara terbuka.
Bahkan Anies Baswedan mengatakan kritik yang ditujukan kepadanya bukan soal pribadi, melainkan kinerjanya sebagai pejabat publik.
"Jangan tempatkan, misalnya DKI Jakarta sebagai masalah pribadi," tegasnya.
Anies Baswedan menegaskan jika masalah yang ada di Jakarta bukan hanya saat ia menjabat sebagai Gubernur.
"Ini Jakarta, ada yang mengatakan plus ada yang mengatakan minus. Apakah masalahnya baru muncul 2-3 tahun terakhir? Tidak, masalahnya sudah ada lama," terang Anies Baswedan.