Hari Raya Nyepi 2021
Tawur Agung Jelang Hari Raya Nyepi 2021 di Karanganyar Dipersingkat, Khutbah Ditiadakan
Upacara Tawur Agung menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 di Pura Tunggal Ika Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karangany
Penulis: Agus Iswadi
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Upacara Tawur Agung menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 di Pura Tunggal Ika Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar dipersingkat pelaksanaannya lantaran masih situasi pandemi virus Covid-19.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Ngargoyoso, Priyanto menyampaikan, pelaksanaan Tawur Agung kali ini berbeda dengan ucapara sebelum adanya pandemi. Ada beberapa acara yang tidak dilaksanakan seperti khutbah seusai sembahyang dan sambutan-sambutan.
"Karena situasi seperti ini, lebih hai-hati. Waktunya dipersingkat. Biasanya itu ada sambutan, ini tidak. Khutbah atau dharma wacana juga tidak ada," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (13/3/2021).
Dia menjelaskan, seusai mengikuti Tawur Agung di pura, umat biasanya juga akan menjalankan ibadah di rumah masing-masing.
Baca juga: Sandiaga Uno Resmikan Creative Hub Semarang, Minta Dijadikan Tempat Produk Kelas Dunia
Baca juga: KKB Papua Sandera Pilot Pesawat Susi Air & 3 Penumpang, Kecewa Tak Diberi Dana Desa
Baca juga: Respons Produsen Soal Polisi Akan Tilang Motor Knalpot Racing, Minta Gunakan Pengukur Suara
Baca juga: Apa Itu Ajaran Hakekok yang Disebut Aliran Sesat, Mandi Telanjang Bersama & Ditemukan Kondom
Layaknya pradaksina atau berjalan mengelilingi pura, umat nantinya juga melakukan hal sama di rumah masing-masing pada sore harinya.
Wakil Sekretaris PHDI Kabupaten Karanganyar, Sumarno menambahkan, pelaksanaan perayaan Nyepi kali ini mengikuti surat edaran dari PHDI pusat, provinsi dan kabupaten.
"Tidak membentuk kepanitiaan. Tapi dalam pelaksanaanya mulai dari Melasti, Tawur Agung sampai Catur Brata penyepian diserahkan kepada umat di masing-masing pura. Jadi ini (Tawur Agung) hanya diikuti warga sekitar saja," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, Tawur Agung ini dilakukan untuk menyucikan diri dan alam sebelum dilaksanakannya Catur Brata Penyepian keesokan hari.
"Tujuannya menetralisir sifat-sifat negatif. Sehingga saat Catur Brata nanti bisa terlaksana dengan baik. Ini suatu pengendalian diri manusia dan sifat jahat di alam semesta," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kemenag Karanganyar, umat hindu di Kabupaten Karanganyar tercatat ada sebanyak 5.744 orang. Mereka tinggal di beberapa kecamatan seperti Ngargoyoso, Jenawi, Mojogedang dan Karangpandan.(Ais).