Liputan Khusus
Update Terbaru Pro Kontra Pengembangan Vaksin Nusantara di Semarang
Update Terbaru Pro Kontra Pengembangan Vaksin Nusantara di Semarang. Liputan Khusus Tribun Jateng terkait vaksin nusantara
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Beberapa hari terakhir ini vaksin nusantara menjadi perbincangan publik. Vaksin yang dikembangkan oleh Mantan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto ini seolah menjadi harapan besar dan kebanggan akan hadirnya vaksin karya anak bangsa.
Vaksin ini dikembangkan Terawan bersama Aivita Biomedical Corporation AS, Undip dan RSUP dr Kariadi Semarang. Tribun Jateng menelusuri keberadaan laboratorium di RSUP dr Kariadi untuk melihat lebih dekat aktivitas pengembangan vaksin nusantara.
Di Kariadi terdapat dua laboratorium. Laboratorium yang ada di gedung berwarna kuning digunakan untuk tempat perkuliahan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, sedangkan laboratorium lainnya yang berada di depan ruang ICU digunakan untuk pelayanan pasien selama 24 jam.
Kemudian tim Tribun Jateng mencoba menghubungi Humas RSUP Dr Kariadi Semarang. Maksud dan tujuannya, untuk memastikan informasi apakah benar penelitian tersebut dilakukan di rumah sakit yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan itu.
Humas tersebut, Kamis (11/3) menjawab akan konsultasi terlebih dulu kepada atasannya. Sesaat kemudian Humas menerangkan bahwa untuk saat ini belum bisa wawancara terkait vaksin nusantara dimaksud.
"Mas info dari atasanku saat ini belum bisa wawancara dulu... Nuwun," tulis WA itu kepada tim Tribun Jateng. Hari berikutnya, 12 Maret, wartawan Tribun Jateng mengunjungi lagi RSUP dr Kariadi.
Saat berada di lokasi, tim melihat ada gedung berwarna kuning bertuliskan Laboratorium Regional Avian Influenza dan Laboratorium Mikrobiologi Molekuler, Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Undip Komplek Zona Pendidikan.
Ada seorang wanita mengaku sebagai mahasiswa kedokteran sedang menjalani masa kuliah di gedung tersebut. "Iya ini laboratorium tempat kuliah kami," kata wanita itu.
Lalu wanita tersebut coba kami tanya terkait lokasi penelitian Vaksin Nusantara. Namun, pihaknya tidak tahu menahu terkait penelitian vaksin di RSUP Dr. Kariadi Semarang. "Saya tidak tahu kalau itu. Coba tanyakan ke dokter yang ada di sini," terangnya.
Ada pria mengenakan batik, lengkap dengan id card berlogo RSUP Dr. Kariadi di dadanya. Ketika ditanyakan soal lokasi lab di RSUP Dr Kariadi Semarang, pria tersebut menjawab hanya ada dua lokasi. Yang pertama laboratorium untuk perkuliahan mahasiswa Kedokteran Undip, dan satunya lagi berada di depan ruang ICU.
"Ada dua laboratorium kalau di sini. Satunya itu, satunya lagi di depan ruang ICU. Gedungnya dekat dengan lokasi vaksinasi," jelasnya singkat.
Berdasarkan informasi pria tersebut, kemudian Tribun Jateng mencoba menuju ke ruang laboratorium yang ada di depan ruang ICU. Sebelum menuju ke sana, tim harus melewati salah satu pintu yang dijaga oleh seorang security. Beberapa orang yang masuk harus mendapatkan persetujuan keperluan mereka.
Tim masuk ke gedung yang dimaksud dan mencari ruang lab yang berada di depan ruang ICU. Saat sudah berada di lokasi, wartawan memantau dari luar ruangan yang pintunya kebetulan terbuka. Ada dua orang di dalam dan berpakaian dokter, duduk depan meja putih.
Selama 10 menit wartawan berdiri di lokasi tersebut sembari memantau orang yang keluar masuk di instalasi laboratorium. Hanya ada beberapa orang yang keluar masuk dengan membawa lembar kertas.
Saat itu tampak tidak ada aktivitas dokter maupun peneliti yang menggunakan pakaian APD. Sama halnya seperti laboratorium pelayanan pasien, yang hanya melayani kebutuhan laboratorium selama 24 jam. Hingga berita ini diturunkan, humas RSUP dr Kariadi belum memberikan keterangan resmi kepada Tribun Jateng terkait perkembangan vaksin nusantara.