Virus Corona
Tepis Teori Konspirasi, WHO Umumkan Investigasi Asal Virus Corona, Belum Semua Misteri Terpecahkan
WHO menepis tudingan teori konspirasi atas awal mula Virus Corona setelah melakukan penelitian berbulan-bulan di Wuhan China.
TRIBUNJATENG.COM, CHINA - WHO menepis tudingan teori konspirasi atas awal mula Virus Corona setelah melakukan penelitian berbulan-bulan di Wuhan China.
Mereka menerjunkan tim sejak bulan Januari lalu untuk menelusuri kapan awal mula dan dari mana virus itu menginfeksi manusia.
Dalam investigasinya, WHO menemukan bahwa peternakan satwa liar di China menjadi sumber pandemi Covid-19.
Baca juga: WHO Dorong Pencarian Asul Usul Covid-19 Berlanjut ke Seluruh dunia
Baca juga: WHO Umumkan Hasil Penyelidikan Asal Mula Covid-19 di Wuhan Pertengahan Bulan Ini
Baca juga: Termasuk Restoran, Ini 6 Tempat Dengan Risiko Tinggi Penularan Virus Corona Menurut WHO
Baca juga: WHO Ungkap Kebohongan China soal Covid-19, Beberkan Hasil Wawancara dengan Pasein Pertama Corona
Seperti dikutip dari Live Science, Kamis (18/3/2021) menurut Peter Daszak, ahli ekologi penyakit di tim WHO yang melakukan investigasi ke China, di sekitar provinsi Yunna di China selatan terdapat banyak peternakan satwa liar.
Menurutnya, peternak satwa liar tersebut kemungkinan besar memasok hewan ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, tempat kasus pertama Covid-19 di temukan.
Beberapa dari hewan liar yang dipasok bisa saja tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar di daerah tersebut.
Januari lalu, tim ahli WHO melakukan perjalanan ke China untuk menyelidiki bagaimana pandemi mematikan ini pertama kali dimulai.
Banyak teori konspirasi telah menyebar tentang asal-usul virus, termasuk bahwa virus lolos dari laboratorium Wuhan.
Namun bulan lalu, penyidik WHO menepis penjelasan itu.
Konsesus umum di antara para ilmuwan adalah bahwa virus corona beredar di kelelawar dan melompat ke manusia, kemungkinan melalui spesies perantara.
Dan konsensus umum itu lah yang kemudian ditemukan oleh investigator WHO, bahwa virus corona kemungkinan ditularkan dari kelelawar di China selatan ke hewan di peternakan satwa liar.
Baru kemudian menular ke manusia.
Namun WHO masih belum mengetahui hewan yang menjadi perantara virus antara kelelawar dan manusia.
Peternakan satwa liar sendiri merupakan bagian proyek yang telah dipromosikan pemerintah China selama 20 tahun, untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan.
22 Warga Jateng Meninggal Positif Covid-19, Wagub Taj Yasin Maimoen: Tak Perlu Khawatir |
![]() |
---|
Pasien Positif Corona Bertambah 77 Orang dalam Sehari di Kabupaten Cilacap |
![]() |
---|
Status Batang PPKM Level 1, Bupati Wihaji Pastikan Kebijakan Tak Berubah |
![]() |
---|
Kasus Harian Covid-19 Tembus Rekor Baru, Lewati Puncak Varian Delta |
![]() |
---|
Pemkab Batang Siap Laksanakan Instruksi Presiden Soal Lonjakan Kasus Covid-19 |
![]() |
---|