Berita Pati
Pembobol ATM Bank BRI di Pati Ini Raup Ratusan Juta Setelah Belajar Beraksi dari Youtube
Satreskrim Polres Pati berhasil meringkus tiga orang tersangka sindikat pelaku pembobolan mesin ATM Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI).
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Satreskrim Polres Pati berhasil meringkus tiga orang tersangka sindikat pelaku pembobolan mesin ATM Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI).
Ketiganya ialah C, RG, dan DP.
Selain ketiga orang ini, ada satu pelaku lainnya yang masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Para pelaku merupakan warga Lampung dan Semarang.
Baca juga: Sindikat Pembobol Minimarket Dibekuk Polres Pati, sudah Beraksi di Pati, Kudus dan Semarang
Baca juga: Ironis! Belasan Unit Komputer Milik SMAN 2 Pati Dicuri Karyawan Sendiri
• Ditunjuk Uji Coba PTM April Mendatang, MAN 1 Pati Tetap Tunggu Izin Orang Tua Siswa
Baca juga: Kompol Sugino Ingatkan Para Cakades di Pati Agar Tak Libatkan Botoh
Satu di antara pelaku, yakni DP, mendapat tembakan timah panas di kakinya karena mencoba kabur saat polisi hendak menangkapnya.
Kapolres Pati AKBP Arie Prasetya Syafaat mengatakan, sindikat ini telah membobol empat mesin ATM di Pati. Seluruhnya ATM Bank BRI.
“Dua kali di ATM depan Swalayan ADA, satu kali di Rumah Sakit KSH, dan satu kali di depan Kantor Kemenag."
"Mereka beraksi sejak 2020 dan pernah melakukan tindakan serupa beberapa kali di luar wilayah Pati, yaitu Klaten, Boyolali, Cirebon, Cianjur, dan Depok,” ungkap dia dalam konferensi pers di Mapolres Pati, Jumat (26/3/2021), didampingi Kasatreskrim AKP Ghala Rimba Doa Sirrang.
Dalam menjalankan aksinya, terang AKBP Arie, para pelaku menggunakan alat pemutus arus listrik dan sebuah pinset.
Mulanya, mereka membuka rekening BRI dengan identitas palsu.
Mereka memasukkan sejumlah saldo untuk melakukan tarik tunai melalui ATM.
“Kemudian mereka melakukan transaksi tarik tunai di ATM dengan nominal maksimal."
"Kalau mesin dengan pecahan Rp 50 ribu, mereka tarik Rp 1,25 juta. Kalau pecahan Rp 100 ribu, mereka tarik Rp 2,5 juta,” papar Arie.
Para pelaku ini telah mempelajari waktu yang tepat (timing) untuk mematikan arus listrik mesin ATM.
Mereka memutus arus ketika penampung uang telah bergerak maju ke mulut ATM, sebelum saldo mereka terdebet oleh sistem.