Berita Klaten
Proyek Tol Solo-Yogya Terjang Ratusan Hektare Sawah Penghasil Beras Pulen di Klaten
Proyek Tol Solo-Yogya benar-benar menerjang ratusan hektare lahan produktif penghasil beras pulen di Kabupaten Klaten.
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Proyek Tol Solo-Yogya benar-benar menerjang ratusan hektare lahan produktif penghasil beras pulen di Kabupaten Klaten.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Widiyanti menjelaskan, jika dihitung dari luas tanam, sawah yang terdampak jalan tol hanya sedikit.
Ada 375 hektare yang kena tol sementara luas tanam sawah kita ada 70 ribuan hektare.
Baca juga: Tol Solo-Yogya di Klaten Bakal Gusur Pemakaman, Masjid hingga Gedung Bekas Sekolah
Baca juga: Warga Terdampak Tol Solo-Yogya Protes Ganti Rugi, Layangkan Surat Ke Staf Presiden
"Berarti ini kan hanya 0,5 persen yang kena," katanya ditemui di Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Senin (29/3/2021).
Atas fakta itu, lanjut Widiyanti, ratusan hektare sawah yang terdampak tol tersebut diprediksi tidak akan mengganggu ketersediaan beras di Kabupaten Bersinar.
"Nah ini, insyallah jika hubungannya dengan ketersediaan pangan khususnya beras di Klaten tidak terlalu berpengaruh," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga memikirkan langkah-langkah strategis untuk melakukan pendampingan bagi petani yang sawahnya terdampak tol Yogyakarta-Solo.
"Namun tentunya yang jadi fikiran kita saat ini adalah petani yang sawahnya terdampak tol itu bagaimana," terang dia.
"Apakah nanti dibelikan sawah lagi atau membuka usaha di bidang lainnya. Kalau mereka mau jadi petani lagi kita akan lakukan pendampingan untuk mereka mengawali kegiatan pertanian lagi," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah mengenai Penetapan Lokasi (Penlok) Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Tol Yogyakarta - Solo di Kabupaten Klaten telah diterbitkan pada 15 September 2020.
Dalam SK tersebut ditetapkan sebanyak 50 desa dan 11 kecamatan di Kabupaten Klaten bakal dilalui pembangunan proyek strategi nasional seluas 3.775.217 meter persegi itu.
Sementara itu, Sartono salah seorang petani di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten mengatakan jika sawahnya juga ikut terdampak tol Yogyakarta-Solo.
Ia memgaku bakal memanfaatkan uang ganti rugi tol Yogyakarta-Solo yang bakal ia terima untuk membeli sawah lagi.
"Saya kalau sudah terima uangnya akan beli sawah lagi disekitar desa ini. Saya biasanya bertani dan tentu memanfaatkan uangnya untuk kelangsungan hidup lagi," ucap pria berusia 49 tahun itu.
Ia menceritakan, tanah miliknya yang terkena tol Yogyakarta-Solo seluas 1.080 meter persegi.