Berita Nasional
Ini Dia Nyoman Nuarta, Maestro yang Merancang Istana Negara dengan Konsep Burung Garuda
Bukan tanpa sebab, Nyoman yang notabene dikenal sebagai pematung turut merancang desain istana negara di IKN baru dengan konsep burung garuda.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Belakangan nama seniman Nyoman Nuarta banyak diperbincangkan.
Namanya mendadak viral setelah mengikuti sayembara desain kantor kepresidenan atau istana negara di ibu kota negara (IKN) baru, Kecamatan Sepaku, Provinsi Kalimantan Timur.
Bukan tanpa sebab, Nyoman yang notabene dikenal sebagai pematung turut merancang desain istana negara di IKN baru dengan konsep burung garuda.
Baca juga: Inilah Sosok Haryanto Pemilik PO Bus Haryanto Umrohkan Sopir Rajin Sholat: Tak Sholat Saya Omelin
Baca juga: Kapolda Jateng Beberkan Opsi Sanksi Oknum Polwan Polres Pati Diduga Berzinah di Semarang
Baca juga: Sosok Misterius Mendadak Datang Saat Polisi Geledah Rumah Lukman Pelaku Bom Makassar: Wajah Difoto
Baca juga: Oknum Polwan Polres Pati Ngamar Bareng Senior Keciduk Suami, Celana Robek-robek
"Terpilih disain ISTANA NEGARA, di IKN (IBUKOTA NEGARA) Kaltim,Karya saya, melalui sayembara yg diadakan oleh PUPR," tulis Nyoman dikutip Kompas.com dari unggahan video di akun Instagram pribadinya @nyoman_nuarta.
"Terimakasih semua kita sedang mempersiapkan prarencana 2 bln terimakasih doanya semoga lancar," lanjut Nyoman.
Keikutsertaan Nyoman yang mengangkat konsep burung garuda ini menuai banyak komentar dari warganet, salah satunya akun @ridwanks.
"Hehehe mohon maaf pak. mungkin yg Garuda patung karya bapak.. jambulnya Garuda dikasih kelihatan lebih pak. Biar lebih gagah." tulis @ridwanks.
Nyoman merespons, pengerjaan mendesain burung garuda tersebut dilakukan hanya dalam kurun waktu tiga hari.
Karena, saat mengikuti sayembara, ada 12 desain yang harus diselesaikan dalam waktu 12 hari dan saat ini Nyoman sedang menyempurnakan desain burung garuda tersebut.
Lantas, seperti apa sosok Nyoman Nuarta?
Nyoman terlahir dengan nama I Nyoman Nuarta.
Dia merupakan seniman patung atau pematung asal Tabanan, Bali yang lahir pada 14 November 1951.
Pria berusia 69 tahun itu telah menekuni dunia seni patung selama 45 tahun lamanya.
Sejak masa kanak-kanak, Nyoman telah banyak terlibat dalam kegiatan kesenirupaan di desanya.
Saat itu, Nyoman kecil mendapatkan dukungan penuh dari guru menggambarnya yaitu Sumbangsi Ketut Darma Susila.
Ketut dianggap sebagai orang pertama yang memberikan dia semangat dalam dunia kesenirupaan.
Bagi Nyoman, rintangan maupun hambatan merupakan rangsangan timbulnya semangat untuk terus berkarya.
Menurut dia, berkarya adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Hingga akhirnya, Nyoman meyakini betul bahwa mematung merupakan jalan hidupnya.
Pengalaman profesional Nyoman di bidang seni rupa dimulai sejak dia bestatus sebagai mahasiswa.
Pada tahun 1972, Nyoman memasuki dunia perkuliahan dan memilih jurusan Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah dua tahun, dia memilih untuk melanjutkan studinya ke jurusan Seni Patung.
Kala itu, Nyoman bersama pematung G Sidharta dan Martono bergabung dalam Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB) Indonesia pada tahun 1977.
Mereka bertiga juga mengikuti pameran kelompok di Bandung dan Jakarta.
Catatan Harian Kompas edisi 14 September 1979 menyebutkan, Nyoman yang saat itu menjadi mahasiswa tingkat akhir di ITB pernah mengikuti lomba sayembara pembuatan patung dua proklamator RI yakni, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Pada saat itu, sayembara desain patung tersebut diselenggarakan oleh Presiden RI kedua Soeharto.
Dari lima peserta, Nyoman bersama teman-temannya masuk jajaran tiga kelompok yang memenangkan hadiah sebesar Rp 1,2 juta dari hasil sayembara tersebut.
Hingga kini, Nyoman telah menelurkan lebih dari 100 karya dan yang paling terkenal di antaranya Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, Patung Timika di Papua Barat.
Kemudian, Patung Bendera di Lobby Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Patung Putri Melenlu di Kalimantan Timur, Monumen Arjuna Wijaya di Jakarta, dan masih banyak lagi.
Pada tahun 2000 silam, Nyoman mendirikan instalasi seni berupa taman patung yang dinamakan NuArt Sculpture Park, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Intalasi seni tersebut dipenuhi karya berupa karya seni patung dari Nyoman.
Seiring berjalannya waktu, NuArt Sculpture Park semakin berkembang untuk mengajarkan nilai luhur budaya melalui kegiatan kesenian.
Kegiatan seni yang diselenggarakan di sana berupa pameran seni rupa, pentas seni pertunjukan, serta pagelaran musik.
Dengan keikutsertaan Nyoman pada sayembara desain istana negara di IKN baru, maka akan semakin menambah portofolio karirnya ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Nyoman Nuarta, Maestro yang Merancang Istana Negara Burung Garuda"
Baca juga: 13 Kader Partai Demokrat Sumsel yang Ikut KLB Deli Serang Dipecat, Mayoritas Caleg Gagal
Baca juga: Sebanyak 1.600 Batang Rokok Ilegal di Karanganyar Berhasil Diamankan Tim Gabungan
Baca juga: 2 Mantan Teller Bank Curi Uang 3 Nasabah Rp 1,3 Miliar, Korban Syok Tabungannya Tinggal Rp 9,7 Juta
Baca juga: Polisi Selidiki Kaitan 4 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jakarta dan Bekasi dengan FPI