Kecelakaan
Mobil Es Krim Masuk Jurang Banjarnegara, Untungnya Sopir Lagi Keluar Video Call
Jalan penghubung antar desa dan kecamatan di Desa Plumbungan, tepatnya di Dusun Sirandu ambles karena pergerakan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Peristiwa longsor di Banjarnegara tak melulu mengancam kawasan pemukiman.
Infrastruktur jalan pun kerap dilanda pergerakan hingga fasilitas umum itu rusak, bahkan lenyap terbawa longsor.
Longsor di jalan umum kembali terjadi akibat curah hujan tinggi di Desa Plumbungan Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, Kamis sore (1/4/2021).
Nahas, saat kejadian, sebuah mobil merk L 300 yang memuat dagangan es krim tengah melintas.
Kamis (1/4/2021), hujan mengguyur wilayah Pagentan Banjarnegara.
Tanah tebing mulai basah.
Jalan penghubung antar desa dan kecamatan di Desa Plumbungan, tepatnya di Dusun Sirandu ambles karena pergerakan.
Nahas, peristiwa yang cepat itu tidak mampu diantisipasi pengendara L 300 bermuatan es krim.
Kendaraan itu terjebak di jalan yang sudah retak.
Sementara tebing di atas jalan sudah mengancam.
Kendaraan dari arah Karangkobar menuju Pagentan itu sempat selip hingga lajunya tertahan.
Pengemudi dan seorang penumpang di dalam mobil itu akhirnya memutuskan keluar.
Seorang di antaranya menelepon seseorang untuk mencari bantuan.
"Baru beberapa menit sopir video call temannya, tengok mobilnya sudah jatuh ke jurang, " kata Wanidi, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kecamatan Pagentan, Jumat (2/4/2021)
Tak dinyana, sesaat kemudian, belum sampai bantuan datang, mereka melihat mobilnya sudah terjun ke jurang sedalam sekitar 100 meter.
Sebagian badan jalan telah lenyap terbawa longsor.
Sebagian lagi tertimbun tanah akibat longsor tebing di atas jalan.
Evakuasi tidak bisa dilakukan saat itu karena kondisi tanah yang masih labil.
Dari atas jalan, bangkai mobil itu terlihat jauh karena kedalaman jurang.
Pagi ini, petugas BPBD, TNI dan Polri serta relawan bersiaga di lokasi untuk mengevakuasi kendaraan.
Proses evakuasi cukup berat karena posisi kendaraan berada jauh di dasar jurang.
"Proses evakuasi menggunakan derek (crane)," katanya.
Wanidi mengatakan, potensi longsor susulan masih bisa terjadi mengingat kondisi tanah masih labil.
Selama proses evakuasi, jalan untuk sementara ditutup untuk umum.
Sementara ia melihat kondisi mobil rusak parah karena benturan benda keras saat terjatuh ke jurang.
(*)