Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Moro Purwokerto Menggeliat, Coba Bangkit Usai Mati Suri 2 Tahun

Seorang pengelola Moro yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya pembenahan menyeluruh

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
MORO PURWOKERTO - Aktifitas pembersihan dan renovasi di Moro Purwokerto, Rabu (19/11/2025). Ada rencana akan digunakan untuk kegiatan Jateng Fair selama 3 bulan dari 20 Desember 2025 sampai 20 Maret 2026.  

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Pemandangan berbeda terlihat di pusat perbelanjaan legendaris Moro Purwokerto, Rabu (19/11/2025).

Rumput liar yang selama ini dibiarkan tumbuh mulai dipangkas dan dirapikan. 

Beberapa petugas tampak sibuk memperbaiki plafon yang jebol. 

Area parkir dibersihkan, begitu juga ruang-ruang di dalam gedung lantai satu dan dua yang terlihat mulai dirapikan.

Gerak cepat pembersihan ini menjadi aktivitas yang tidak lagi asing di bangunan pusat belanja yang selama dua tahun terakhir tidak aktif tersebut.

Baca juga: Fenomena LGBT Marak di Banyumas, yang Terdata 2.000 Termasuk Pelajar

Seorang pengelola Moro yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya pembenahan menyeluruh.

Ia menyebut, pembersihan dimulai sejak Senin, (17/11/2025).

"Hari Senin mulai dibersihkan. Prioritas lantai satu dan dua, ini pengerjaannya bertahap," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (19/11/2025).

Ia menambahkan, proses revitalisasi dijadwalkan berlangsung selama satu bulan.

"Banyak perbaikan, dan membutuhkan banyak biaya," katanya. 

Sementara itu kurator PT Bamas Satria Perkasa (BSP) Dalam Pailit, Aan Rohaeni, menyampaikan hingga saat ini belum ada penawaran pembelian yang disepakati.

"Pada prinsipnya kami tetap mengupayakan nomor satu penjualan. Ada penawaran, ada penyewa yang sewa untuk kegiatan Jateng Fair selama 3 bulan dari 20 Desember 2025 sampai 20 Maret 2026," ungkapnya.
 
Aan menerangkan, penyewa yang mengajukan pemakaian gedung untuk penyelenggaraan Jateng Fair itu tidak hanya membayar biaya sewa, tetapi juga bersedia melakukan peremajaan gedung.

"Yang mana semua biaya dilakukan penyewa. Pembersihan dan peremajaan mau dicat, mau dijadikan pusat keramaian," paparnya.

Menurut Aan, adanya aktivitas tersebut diharapkan menjadi momentum kembali menghidupkan Moro yang dulu menjadi ikon pusat perbelanjaan terbesar di Purwokerto.

"Pada prinsipnya kami tidak ada yang namanya pembeli anak emas, siapapun yang berani membeli Moro lebih cepat dengan penawaran terbaik itu yang kami prioritaskan," ujarnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved