Human Interest
Kuntilanak di Pekalongan Banting Setir Jadi Bakul Papeda
Sekarang Lia penjual papeda tersebut menjadi merubah penampilannya dengan menggunakan kostum seperti kuntilanak.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Daniel Ari Purnomo
"Pertama pembeli kaget, biasanya lihat penjualnya cantik kok sekarang seram dan menakutkan.Eh, malah tambah banyak yang jajan dan minta foto. Alhamdulillah, dengan saya berpakaian itu malah terhibur pembelinya," imbuhnya.
Lia mengaku dagangannya semakin sepi saat pandemi Corona. Oleh karena itu harus sekreatif mungkin menarik pembeli.
"Saya menggunakan pakaian kuntilanak itu tidak setiap hari. Setiap hari berganti kostumnya."
"Kostum kuntilanak dipakai dari pagi sampai siang. Terus salat dzuhur, make up saya hapus. Waktu sore, sudah ganti kostum lagi," ucapnya.
Sebenarnya ia pingin menggunakan kostum kuntilanak itu pada malam hari, tapi tidak diperbolehkan oleh suami.
"Tidak boleh sama suami kalau menggunakan pakaian seperti itu pada malam hari. Takutnya, kalau orang lihat pas malam-malam kaget dan punya riwayat jantung. Akhirnya pada siang hari saja menggunakan pakaian seperti kuntilanak," imbuhnya.
Lia juga mengungkapkan, ada ciri khas sendiri ketika berjualan papeda untuk menarik pembeli.
"Ciri khasnya yaitu papeda.. papeda..Lia keling, sikile ireng wajahe glowing. Terus saat pakai kostum kuntilanak juga saya tambahkan suara setan kuntilanak," ungkapnya.
Lia menambahkan, setiap hari ia bisa menghabiskan telur puyuh sebanyak 200 butir, untuk bahan baku papedanya.
"Satu papeda harganya Rp 1.500. Saya berharap dengan menggunakan seragam seperti ini bisa menarik dagangannya," tambahnya.
Suami Lia, Nur Khayak (36), mengatakan dirinya baru tahu istrinya menggunakan kostum kuntilanak setelah viral.
"Ya akhirnya saya mengetahui istri saya pakai itu. Saya juga sudah melarang jualan dengan pakaian itu jika malam hari. Bahaya yang sakit jantungan atau risikonya lainnya," tambahnya.
Salah seorang warga yang membeli dagangan Lia, Casroah (38) mengaku senang dengan kehadiran Lia penjual papeda di kampungnya.
"Suara cekikikan Lia yang khas justru ditunggu oleh anak-anak."
"Bisa mendapatkan hiburan gratis, kalau ada mbk mbk kunti jualan papeda," katanya.