Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Pangkalan Militer Nigeria Diserang Kelompok Afiliasi ISIS

Selasa (13/4/2021), puluhan kombatan yang terkait dengan ISIS melancarkan serangan terbaru di kota Damasak, Nigeria.

Kompas.com/Istimewa
Tentara Nigeria berpatroli pada 12 Oktober 2019, setelah orang-orang bersenjata yang diduga anggota kelompok Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP) menggerebek desa Tungushe, menewaskan seorang tentara dan tiga warga.(AFP) 

TRIBUNJATENG.COM, ABUJA – Selasa (13/4/2021), puluhan kombatan yang terkait dengan ISIS melancarkan serangan terbaru di kota Damasak, Nigeria.

Penyerangan tu terjadi berselang beberapa hari setelah para milisi membakar fasilitas bantuan di kota itu, sejumlah sumber mengatakan kepada AFP.

Para kombatan dari Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP) tersebut menyerbu Damasak dengan beberapa truk yang dipasangi senapan mesin.

Baca juga: Sopir Travel Bertubuh Gempal Menindih Penumpang Wanita, Tak Bisa Gerak Lagi: Penjara 10 Tahun

Baca juga: Kode Redeem FF Terbaru Rabu 14 April 2021, Buruan Klaim Senjata di Free Fire Sekarang!

Baca juga: Bagaimana Hukum Berhubungan Intim Saat Ramadhan? Lakukan di Waktu Ini Tidak Batalkan Puasa

Baca juga: Anggota Eks FPI Bersumpah Bunuh Diri Massal Jika Rizieq Shihab Tak Dibebaskan? Cek Faktanya

Sejumlah sumber mengatakan, mereka menyerang pangkalan militer dan sebuah pos militer, yang menyebabkan pertempuran senjata berat.

Damasak telah berulang kali menjadi sasaran militan dan merupakan bagian dari zona aksi kelompok teroris yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade di negara itu.

Sebelumnya, pada Sabtu, para kombatan juga menyerang kota itu.

Mereka membakar beberapa fasilitas bantuan termasuk pusat kemanusiaan PBB yang menampung beberapa badan internasional.

Setidaknya empat orang, termasuk seorang tentara, tewas dalam serangan itu sebagaimana dilansir AFP.

Pada Selasa, para milisi ISWAP kembali menyerang kota itu dari tiga arah, kata seorang sumber dari militer.

"Kelompok pertama menyerang pangkalan militer, pasukan lantas membalas.

Kelompok kedua menyerang pos militer di pinggiran dan berhasil mengeluarkan tentara di sana," kata perwira militer itu.

 
Kelompok ketiga "menyusup" ke Damasan dari utara dan membakar sebuah kantor polisi.

Karena tidak berhasil menyerbu pangkalan militer, para milisi memilih mundur dan memasuki kota.

Di dalam kota, mereka menembak secara sporadis sementara penduduk setempat mengurung diri di dalam bangunan.

"Semua orang berada di dalam bangunan. Yang kami dengar hanyalah suara tembakan dan teriakan dari para milisi," kata seorang warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Pada Senin (12/4/2021) muncul sebuah rumor bahwa para milisi akan melancarkan serangan di Damasak. Rumor itu dengan cepat menyebar di seantero kota.

Rumor tersebut muncul setelah para milisi terlihat menaiki beberapa truk bersenjata di desa Geidam Chukun, sekitar empat kilometer dari Damasak.

ISWAP, yang memisahkan diri dari kelompok teroris Boko Haram pada 2016, telah menjadi ancaman dominan di Nigeria.

Kelompok yang berafiliasi dengan ISIS ini kerap menyerang tentara dan pangkalan militer. Mereka juga kerap membunuh dan menculik para pelancong di pos pemeriksaan palsu.

Karena keamanan semakin memburuk, pekerja kemanusiaan di Nigeria berjuang untuk menyalurkan bantuan.

Konflik Nigeria yang telah berlngsung selama 12 tahun telah menyebabkan sedikitnya 36.000 orang tewas dan memaksa sekitar dua juta orang meninggalkan rumah mereka. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kelompok Afiliasi ISIS Gemnpur Pangkalan Militer di Nigeria"

Baca juga: Bahar bin Smith Bantah Saksi di Sidang: Saya Tidak Menginjak, yang Benar Saya Memukul

Baca juga: Setelah Diserang KKB Papua, 45 Warga Belum Bisa Dievakuasi dari Distrik Beoga Puncak

Baca juga: Pembunuh yang Pernah Buat Geger Warga Sekampung Ini Akhiri Hidupnya dengan Kaus di Dalam Sel

Baca juga: Ngabalin Bocorkan Info, Akan Ada Reshuffle Kabinet Pekan Ini & Daftar Menteri Layak Diganti

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved