Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Putri Tidur Asal Banjarmasin Ini Pernah Terlelap Selama 13 Hari

Bahkan perempuan berusia 17 tahun ini diketahui sudah sekitar satu pekan terakhir terlelap tanpa bangun sama sekali.

KOMPAS. com/ANDI MUHAMMAD HASWAR
Echa, penderita sindrom putri tidur asal Banjarmasin, Kalsel diberi pengobatan alternatif oleh orang tuanya, Jumat (9/4/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARMASIN - Putri tidur merupakan satu karakter di dunia dongeng yang tak asing di telinga.

Di dunia nyata, seseorang bisa tertidur lama karena adanya gangguan yang disebut sindrom putri tidur atau "sleeping beauty syndrome".

Hal itu dialami Siti Raisa Miranda atau yang akrab disapa Echa (17), gadis asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Baca juga: Bocor, Cerita 2.000 Wanita Simpanan Kim Jong-Un, Dipilih Khusus, Kualifikasi Ini yang Paling Disuka

Baca juga: Istri Diludahi Mantan Pacar, Pria Solo Ini Culik Pelaku Lalu Dibawa Ke Kuburan & Disetrum

Baca juga: Disperindagkop Batang Mulai Buka Pendaftaran Bantuan BPUM 2021, Begini Cara Daftar dan Syaratnya 

Baca juga: Bu Guru Ngebet Minta Dinikahi Tentara, Sebulan Hilang, Ketemu Tinggal Tengkorak dan Tulang Belulang

Ia bisa terlelap tidur selama berhari-hari.

Bahkan perempuan berusia 17 tahun ini diketahui sudah sekitar satu pekan terakhir terlelap tanpa bangun sama sekali.

Dikunjungi banjarmasinpost.co.id, Kamis (8/4/2021), Echa masih tertidur di sebuah kasur yang berada di ruang kamar kediaman orangtuanya di Jalan Pangeran Nomor 3, RT 04 RW 01, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Sang ayah yakni Mulyadi pun beberapa kali berusaha membangunkan Echa, bahkan dengan cara mendudukannya saat awak media berkunjung.

Meskipun beberapa kali berupaya dibangunkan oleh Mulyadi, namun Echa tetap saja nyenyak dalam tidurnya.

"Ini sudah hari ketujuh tertidur. Dia mulai tertidur sejak Kamis malam minggu lalu," ujar Mulyadi.

Mulyadi menerangkan setelah tertidur sejak pekan lalu, Echa sempat mengalami kejang-kejang pada bagian tangan dan leher.

Tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Echa pun dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Setelah tiga hari dirawat serta diperiksa, Echa yang belum juga bangun kemudian dibawa pulang.

"Setelah diperiksa di rumah sakit dan berdasarkan hasil lab, tidak ada penyakit. Kemudian di rumah sakit pun juga tidak ada obat untuk bisa membangunkan, jadi kami bawa pulang saja," jelasnya.

Selama tujuh hari terlelap, Mulyadi menerangkan terkadang Echa masih melakukan aktivitas mengunyah maupun buang air kecil.

Namun semua itu dilakukannya sambil tidur dan tentunya juga dibantu oleh orangtua.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved