Berita Semarang
Jelang Lebaran Warga Semarang Diminta Waspada Aksi Curanmor
Selama Ramadhan hingga jelang lebaran aksi kriminalitas selalu meningkat utamanya aksi pencurian sepeda motor (Curanmor).
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Penulis : Iwan Arifianto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Selama Ramadhan hingga jelang lebaran aksi kriminalitas selalu meningkat utamanya aksi pencurian sepeda motor (Curanmor).
Data yang dihimpun Tribunjateng.com, aksi curanmor selama kurun dua tahun mengalami peningkatan.
Pada tahun 2018, aksi curanmor terjadi 247 kasus.
Berikutya, tahun 2019 terdapat 336 kasus.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Semarang, Ramadhan Hari ke-6, Minggu 18 April 2021
Baca juga: Stok Darah PMI Kota Semarang Sore Ini Sabtu 17 April 2021, Tiga Komponen Menipis
Baca juga: Kebakaran Gudang Alat Produksi Roti di Semarang, 1 Karyawan Alami Luka Bakar
Bahkan paruh semester awal tahun 2020 kasus curanmor mendominasi dibandingkan kasus lainnya.
Terhitung sejak 24 April sampai 31 Mei 2020 terdapat 29 laporan kasus curanmor yang masuk ke Polrestabes Semarang.
Menanggapi hal itu, beberapa Kapolsek di Kota Semarang meminta Warganya untuk selalu waspada terhadap kejahatan ini.
"Selalu waspada jangan lengah karena ancaman kejahatan meningkat jelang lebaran terutama curanmor," terang Kapolsek Ngaliyan Kompol Christian Lolowang kepada Tribunjateng.com, Sabtu (17/4/2021).
Dia menyebut, di wilayahnya bulan ramadan ini sudah ada satu kali aksi curanmor.
Pihaknya masih memburu pelaku aksi curanmor tersebut.
"Masih jadi PR bagi kami, pelaku masih kami buru," paparnya.
Dia mengimbau, masyarakat agar selalu waspada lantaran pola-pola kejahatan pencurian terus berkembang menyesuaiakan kondisi perkembangan sepeda motor.
Di antaranya, pencuri tak hanya menggunakan kunci leter T untuk membobol kunci pengaman motor melainkan juga menggunakan kunci magnet.
Selain itu, pencuri sekarang lebih nekat tak hanya melakukan aksinya pada malam hari atau waktu beristirahat.