Wawancara Eksklusif
Mantan Menkes Siti Fadilah Bicara Vaksin Nusantara (2-Habis): Pemerintah Harus Tut Wuri Handayani
Eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari meminta pemerintah untuk Tut Wuri Handayani dalam menanggapi vaksin Nusantara. Apa maksudnya?
Tenang saja. Duduk manis, berdoa, berzikir kan bulan puasa. Sambil menunggu hasil penelitiannya. Kalau baik kita sambut, kalau tidak terbukti ya kita cari kenapa tidak terbukti.
Vaksin Nusantara apa diperuntukkan bagi semua umur?
Menurut saya karena itu menyangkut dentitrik sel, menurut saya bisa semua umur. Itu imunoterapi, itu untuk mengobatinya imunitas. Kalau imunitas bisa diobati, dinaikkan imunitasnya dengan cara beliau ini, sudah beres. Kita tidak perlu takut lagi dengan penyakit-penyakit menular.
Sekarang sedang dibetulkan imunitas, ini dibetulkan karena ada Covid-19. Nanti misalkan ada penyakit yang lain, bisa disesuaikan juga imunitas kita dengan penyakit itu. Jadi setiap ada penyakit baru, tinggal ambil dentitrik selnya dari kita, terus kemudian diadu dengan virus baru, kemudian setelah selesai inkubasi, terekam bagaimana sel bertarung dengan virus-virus, maka dia akan kembali disuntikkan ke orangnya. Suatu revolusi sebetulnya.
Apa syarat-syarat untuk divaksin Nusantara?
Banyak kemarin, saya tidak hafal. Banyak banget. Umur tidak termasuk. Kemarin ada yang masih berumur 30 tahun ada, 40 tahun ada. Sesuai data.
Detailnya bagaimana saat vaksinasi?
Saya tidak bisa menjelaskan detail proses itu. Yang jelas darah saya diambil 40 CC. Detailnya panjang banget. Jadi setiap datang kita dikasih berkas, suruh baca. Inclusion kriterianya apa, exclusion kriterianya apa, semua persis kayak penelitian kalau saya mengatakan.
Berapa lama saat vaksinasi?
Mungkin setengah jam sampai 1 jam itu kayak briefing. Apa yang mau ditanyakan dengan berkas-berkas itu. Kemudian mengisi nama, data diri dan seterusnya.
Terakhir diambil darahnya 40 CC. Diperiksa fisiknya, diperiksa tensi, kemudian segala macam. Setelah diambil darahnya tidak ada pantangan apapun. Sama sekali tidak. Normal saja.
Kalau mau daftar jadi relawan vaksin Nusantara?
Daftarnya ke Pak Terawan. Kayaknya sih sudah penuh. Kemarin keponakan saya juga mau daftar, jumlahnya kan yang mau ikut kan 53 orang. Kenapa baru sekarang, you kan sudah divaksin tidak boleh.
Vaksin Nusantara sudah pernah uji klinik ke hewan?
Saya tidak tahu itu. Saya tahu dari berita saja, tahu dari tulisan saja. Menurut saya itu (uji klinik pada hewan) engga penting, karena itu sudah dikerjakan untuk kanker. Ngapain di hewan lagi?