Ibu dan Anak
Kenali Gangguan Pada Bayi, Cegah dan Atasi dengan Cara yang Tepat
Bagi orang tua yang baru saja memiliki buah hati, seringkali merasa cemas dan khawatir saat bayi mengalami beberapa hal yang tidak sesuai.
Penulis: Alifia | Editor: abduh imanulhaq
Penulis: Alifia Yumna Amri
TRIBUNJATENG.COM - Bagi orang tua yang baru saja memiliki buah hati, seringkali merasa cemas dan khawatir saat bayi mengalami beberapa hal yang tidak sesuai.
Tidak hanya itu, bayi memiliki tingkat sensitif yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa pada umumnya.
Berikut ada beberapa gangguan yang terjadi pada bayi yang baru saja lahir, yang perlu diketahui.
Baca juga: Tsunami Covid-19 di India Jadi Ancaman Global, Varian B1617 akan Beredar di Seluruh Dunia
Baca juga: 2 Pegawai SMAN Colomadu Karanganyar Terpapar Corona, Pelayanan Administrasi Ditutup
Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke-17 Ramadhan, Mendapat Pahala Seperti Para Nabi
Baca juga: Jadwal MotoGP Spanyol 2021 Sirkuit Jerez, Menebak Peluang Quartararo, Marquez dan Rossi
1. Berat Badan
Berat badan pada bayi merupakan salah satu hal yang sensitif bagi seoranng ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Penurunan berat badan pada bayi adalah hal yang cukup sering terjadi, biasanya perubahan lingkungan merupakan salah satu penyebab pada penurunan berat badan bayi.
Pasca melakukan perawatan intensif selama kurang lebih dua minggu, bayi akan mendapatkan kembali berat badan normalnya ditambah dengan meminum ASI.
Perawatan khusus yang dilakukan pada bayi akan menunjang naiknya berat badan bayi dalam beberapa minggu.
2. Bayi Kuning (Ikterus)
Sering terjadi, dan Ikterus atau Bayi Kuning menjadi salah satu gangguan yang sangat mengkhawatirkan bagi orang tua bayi.
Ikterus atau Bayi Kuning memiliki dua jenis salah satunya adalah Ikterus Fisiologis pada neonatus yang cukup aman dimana Ikterus ini sama sekali tidak mengganggu tumbuh kembang anak dan hanya akan berlangsung pada 4 hingga 5 hari setelah kelahiran.
Ikterus pada neonatus akan berakhir pada hari ke 9 hingga hari ke 10.
Ikterus sendiri sebenarnya disebabkan oleh pigmen empedu yang lepas saat bayi baru lahir, hal ini yang kemudian menyebabkan kulit pada bayi berubah warna menjadi kuning.
3. Hidung Tersumbat dan Bersin-Bersin
Saat bayi mengalami bersin-bersin hidung tersumbat, hal ini tidak bisa diremehkan segera periksakan ke dokter.
Hal ini karena, sistem pernafasan pada bayi berbeda dengan orang dewasa.
Selain itu, untuk langkah pencegahan, orang tua bisa menghangatkan bayi dan memastikan bahwa bayi tinggal di tempat yang nyaman dan terbebas dari debu yang menyebabkan bersin-bersin dan hidung tersumbat pada bayi.
4. Cegukan
Cegukan pada bayi tidak bisa mendapatkan perlakuan yang sama pada cegukan yang terjadi pada orang dewasa.
Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, jika bayi Anda mengalami cegukan yang membuat buah hati tidak nyaman cukup diberikan ASI, jika ibu khawatir bayi tersedak karena minum terlalu cepat ASI bisa dipompa dan diberikan ke sendok untuk disuapi sedikit demi sedikit pada bayi.
Jika telah cukup umur, bayi cegukan juga bisa disuapi sedikit demi sedikit dengan air menggunakan sendok.
Dengan cara seperti ini, cegukan pada bayi akan berangsur membaik dan hilang dengan sendirinya. (aya/tribunjateng.com)
Baca juga: Cerita Ustaz Abdul Somad Bisa Bertemu Fatimah Az Zahra: Minta Dicarikan Jodoh Penghafal Alquran
Baca juga: Foto Pernikahan Ustaz Abdul Somad dengan Fatimah Az Zahra di Jombang: UAS Berkalung Melati
Baca juga: Ini Alasan PSG Pati Datangkan Eks Striker PSMS Medan
Baca juga: Bek PSIS: Bergulirnya Kembali Liga 1 Sebagai Momen Lebarannya Insan Sepakbola