Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona di India

Benarkah Tsunami Virus Corona di India dapat Berdampak bagi Seluruh Dunia, Ini Kata Para Ahli

Para ahli memperingatkan, tsunami virus corona di India dapat berdampak besar bagi seluruh dunia, sebagaimana dilansir New Zealand Herald

AP PHOTO/ALTAF QADRI
Anggota keluarga korban Covid-19 menyiapkan tumpukan kayu untuk kremasi jenazah anggota keluarga yang meninggal di krematorium di New Delhi, India. 

Berbicara kepada Business Insider, Mukherjee mengatakan, perayaan 'kemenangan' prematur harus menjadi peringatan bagi negara-negara lain yang mengalami penurunan jumlah kasus.

"Mutasi ganda (covid-19) itu sekarang ada di California, di Inggris, dan varian serupa akan beredar di seluruh dunia. Ini benar-benar masalah global,” ujarnya.

Media-media lokal melaporkan situasi covid-19 di India semakin parah. Antrean pasien yang mengular di rumah sakit, kehabisan oksigen, dan penumpukan jenazah di krematorium menjadi berita sehari-hari.

Para ahli berpendapat, situasi mungkin tidak seburuk itu jika India lebih cepat mendistribusikan vaksin lokalnya, dan tidak melonggarkan pembatasan jarak sosial.

Namun, pemerintah India lengah setelah melihat merasa mampu mengendalikan covid-19 pada akhir tahun lalu hingga awal tahun ini.

"Banyak orang pada Desember dan Januari berpikir, 'Oh, ini sudah terkendali'. Itu ternyata hanya keangkuhan. Beberapa orang, termasuk saya, telah memperingatkan bahwa virus itu benar-benar bisa menggigit balik,” kata ahli epidemiologi dari Universitas Toronto, Prabhat Jha.

Asisten Profesor di Universitas Kedokteran South Carolina, Krutika Kuppalli, memperingatkan bahwa jika India tidak mampu mengendalikan covid-19, itu akan memengaruhi seluruh dunia.

"Kami dapat memberlakukan semua pembatasan perjalanan, tetapi itu tidak akan mencegah mutasi virus corona mencapai tempat lain,” ucapnya.
17 negara

Adapun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, varian covid-19 yang pertama kali ditemukan di India, telah terdeteksi di lebih dari selusin negara.

Berdasarkan database yang diunggah di GIASID Initiative, varian B1617 dari covid-19 telah terdeteksi di 17 negara.

Terdapat 1.200 rentetan kasus atau sequences yang diunggah di GIASID Initiative, yang sebagian besar dari India, Inggris, AS, dan Singapura.

"Sebagian besar sequences diunggah dari India, Inggris Raya, AS, dan Singapura," kata WHO, dalam pembaruan epidemiologis mingguan tentang covid-19, dikutip dari Channel News Asia.

WHO menambahkan, baru-baru ini pihaknya mencantumkan varian B1617 sebagai garis keturunan dengan mutasi dan karakteristik yang sedikit berbeda, yang disebutnya variant of interest (VoI).

Adapun label itu juga merupakan penunjuk bahwa varian tersebut lebih berbahaya daripada versi asli virus. Misalnya karena lebih mudah menular, mematikan, atau mampu menghindari perlindungan dari vaksin.

WHO mengakui, enelitian awal yang dikirimkan ke GIASID Initiative, menujukkan bahwa varian B1617 memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi daripada varian lain yang beredar di India.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved