Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Mahfud MD Klarifikasi soal Korupsi Dimaklumi Asal Ada Kemajuan: Pak AS Hikam Percaya?

Mahfud MD mengklarfikasi soal pernyataan korupsi dapat dimaklumi asal ada kemajuan.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Mahfud MD mengklarfikasi soal pernyataan korupsi dapat dimaklumi asal ada kemajuan.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) menyebut hal itu merupakan pelintiran dari pernyataan yang ia sampaikan dalam sebuah diskusi.

Klarifikasi tersebut disampaikan Mahfud MD kepada mantan Menristek, Muhammad AS Hikam yang mempercayai pelintiran pernyataanya tersebut.

Baca juga: Inilah Sosok R Pria Naksir Nani Aprilliani Sarankan Sate Diberi Racun Sianida: Drama Cinta Segiempat

Baca juga: 11 Pemudik Madura Kena Razia di Demak, Mobil Pikap Dimodifikasi Berkipas Angin

Baca juga: Terungkap Kegunaan Uang Rp 2,1 Miliar yang Terjaring Razia Mudik saat Dibawa Grand Max di Ngawi

Baca juga: Benarkah Munarman Eks FPI Bebas? Ini Jawaban Kombes Pol Ahmad Ramadhan

"Pak Hikam percaya saya bilang begitu?

Pak Hikam percaya bahwa saya bilang korupsi bisa dimaklumi demi kemajuan?

Pak Hikam percaya bahwa saya bilang untuk mencapai kemajuan ekonomi pemerintah boleh membiarkan korupsi?

Itu semua permainan medsos yang omong kosong, Pak.

Tak ada itu," kata Mahfud MD melaui pesan whatsapp, Selasa (4/5/2021).

Mahfud MD mengatakan bahwa pelintiran pernyataan tersebut dikutip dari diskusi webinar berjudul "Demokrasi dan Ekonomi" dimana dirinya menjadi narasumber.

Mahfud MD mengatakan dalam diskusi tersebut turut hadir Saiful Mujani, Faisal Basri, dan Halim Alamsyah.

"Juga didengar oleh ratusan peserta webinar.

Saya yang membuka webinar itu.

Terlalu amat bodoh lah kalau saya bilang begitu," katanya.

Adapun menurut Mahfud MD dalam diskusi tersebut, dua poin yang ia sampaikan, di antaranya:

Pertama, di negara kita ini korupsi sudah meluas ke berbagai lini.

Ada yang bilang itu karena demokrasi kita kebablasan.

Korupsi dibangun melalui jalan demokrasi alias menggunakan mekanisme demokrasi.

Mari kita sehatkan demokrasi agar bisa mempercepat kemajuan ekonomi.

Jangan seperti sekarang, demokrasinya membuat korupsi terjadi di berbagai lini.

Korupsi sekarang dapat dikatakan dibangun melalui proses dan cara yang demokratis.

Itu rasanya membuat kita sesak dan hampir putus asa.

Kedua, tapi kita tak perlu terlalu kecewa. Jangan putus asa, kita harus terus berjuang, melawan korupsi dan menyehatkan demokrasi.

Alasannya, karena negara kita merdeka maka negara kita mengalami kemajuan dalam jumlah turunnya angka kemiskinan secara konsisten dari waktu ke waktu.

Tahun 1966 saat Bung Karno turun angka kemiskinan tersisa 54 persen dari sebelum merdeka yang mungkin lebih dari 99 persen.

Saat Soeharto jatuh tahun 1998 angka kemiskinan tersisa 18 persen.

Pada era reformasi setelah melalui Presiden Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY (1998-2014) jumlah orang miskin turun lagi tinggal 11,9 persen.

Pada akhir pemerintahan Jokowi I (2019) turun lagi tinggal 9,1 persen dan tahun 2020 naik karena ada pandemi covid-19 menjadi 9,7 persen, seperti yang terjadi di seluruh dunia.

Jadi karena kita punya negara merdeka maka kita bisa menurunkan jumlah orang miskin dari waktu ke waktu, meskipun banyak korupsinya; apalagi kalau tidak ada korupsi.

Mahfud MD mengatakan dua poin pernyataanya tersebut tidak memiliki hubungan sebab akibat atau kausalitas.

"Pertama, demokrasi kita dianggap sudah kebablasan sehingga melahirkan banyak korupsi. Ini harus diperbaiki sebagai bagian dari upaya melawan korupsi."

"Kedua, karena negara kita merdeka maka angka kemiskinan turun secara konsisten dari waktu ke waktu.

Meski banyak korupsi berkah kemerdekaan itu telah menurunkan angka kemiskinan secara konsisten dari waktu ke waktu, apalagi jika tidak ada korupsi.

Banyaknya korupsi itu fakta, turunnya angka kemiskinan itu fakta lain yang tak ada hubungan kausalitas. Dimana salenconya," kata Mahfud.

Sebelumnya Muhammad AS Hikam, dalam akun twitternya @mashikam menyindir Mahfud yang melontarkan pernyataan soal korupsi, oligarki, dan kemajuan negara.

"KATA Prof Mahfud MD: "Negara kita ‘ sangat koruptif, oligarki, dsb... Tapi kita tak boleh sepenuhnya kecewa. Sebab ada kemajuan."

"Justru KEDUA hal itu yang jadi PENYEBAB kemunduran Pak. SELENCO!.*)" twitt Hikam. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kepada AS Hikam, Mahfud MD Klarifikasi Soal Korupsi Dimaklumi Asal Ada Kemajuan

Baca juga: Gara-gara Tak Ada Lauk untuk Makan, Pemuda Ini Bacok Ayahnya

Baca juga: Bill Gates Umumkan Bercerai Setelah 27 Tahun Menikah

Baca juga: Ussy Sulistiawaty Belum Berani Belanja ke Pasar meski Sudah Sembuh dari Covid-19

Baca juga: Pembunuh Sait Sangat Tenang Seolah Bukan Dia Pelakunya, Bahkan Ikut Jemput Jenazah Korban

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved