Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Surabaya

TERLALU! ART Disiksa dari Disetrika hingga Dipaksa Makan Kotoran Kucing, Ini Fakta-faktanya

ungguh keterlaluan siksaan yang diberikan pada asisten rumah tangga di Surabaya ini. Dia disiksa dengan keji seperti diseterika dan dipaksa makan koto

Sugiharto
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian saat merilis penganiyaan ART oleh majikan yang berprofesi sebagai pengacara. Dalam rilis terungkap perlakuan keji wanita pengacara di Surabaya itu ke ART-nya. Barang bukti yang dipakai menganiaya EAS berupa selang, pipa PVC, setrika dan sapu ijuk, Rabu (19/5/2021).SURYA.CO.ID/SUGIHARTO  

Justru sebaliknya, ia mampu berbicara dengan lancar, tanpa suatu kendala apapun.

Armuji mengatakan, sebelum ke PPSAB, pihaknya terlebih dahulu menengok EAS yang sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.

Menurutnya, EAS nantinya akan menjalani Swab Test.

"Dipastikan apakah ada kena indikasi Covid 19 atau tidak. Kalau tidak maka perawatannya tetap disana sampai pulih. Kami pastikan sampai ibunya kembali sehat," ujarnya.

"Setelah melihat ibunya yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.Kami langsung kesini ingin mengetahui kondisi anak tersebut. Anaknya disini sangat enjoy, tenang, dan nyaman karena ini fasilitas milik Pemerintah Provinsi, tempat untuk menempatkan anak yang mengalami permasalahan berat," imbuhnya.

Politisi asal Partai PDIP ini menyerahkan sepenuhnya, pelaku tindak penganiayaan kepada Polrestabes Surabaya. Armuji juga meminta kasus ini segera diusut tuntas.

Rencananya, jika EAS sudah sembuh, Pemkot Surabaya akan mempertemukan ibu dan anak.

"Kami serahkan kepada pihak berwajib. Segera diusut dan permasalahannya terselesaikan. Kalau memang butuh pendampingan baik anak dan ibunya,pemerintah kota akan memberikan perlindungan biar bisa mengembalikan moril. Pasti ada trauma karena mengalami diskresi mungkin. Seakan akan mau dipisahkan oleh orang tua," terangnya.

Sementara itu,Plt Kepala UPT PPSAB Lestari Indriani, mengatakan, A tidak mengeluhkan sakit. 

"Posisinya tadi masih di polrestabes surabaya. Untuk sementara dititipkan disini. Sampai nanti nunggu kondisi ibunya membaik. Pasti dibicarakan lagi kapan si anak akan dipertemukan sama ibunya," ungkapnya.

"Yang jelas upayanya pasti ada psikolog dari Polda. Pendampingannya ada semua bagi dia. Pasti aman disini.s Semoga ibunya segera sembuh dan kembali normal kembali bersama," tuntasnya.

Kepada polisi, Fairus mengaku melakukan penganiayaan karena kesal terhadap korban.

"Tersangka mengaku kesal. Korban saat bekerja dinilai kurang baik," kata AKBP Oki Ahadian Kasatreskrim Polrestabes Surabaya.

Selain itu, polisi juga memastikan jika tersangka saat melakukan penganiayaan itu dalam kondisi sadar.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 5 Fakta Perlakuan Kejam Wanita Pengacara di Surabaya ke ART: Disetrika hingga Dianiaya Pakai Selang

Baca juga: DPRD Jateng Minta Review SOP Keselamatan Tempat Wisata, Jika Melanggar Langsung Tutup

Baca juga: Sosok Brigjen TNI Yusuf Ragainaga Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Asli Papua, Baru Naik Pangkat

Baca juga: Update Virus Corona Kota Semarang Kamis 20 Mei 2021, Kasus Positif Kembali Naik

Baca juga: Bisnis Rahasia Nagita Slavina Terbongkar, Raffi Ahmad: Aku Aja Suaminya Kok Gak Tahu

Sumber: Surya
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved