Berita Internasional
Seorang Blogger Dipenjara karena Hina Tentara China yang Tewas dalam Bentrokan dengan India
Blogger itu dianggap menghina tentara yang tewas dalam bentrok melawan militer India di perbatasan Himalaya.
TRIBUNJATENG.COM, BEIJING - Di China, seorang blogger dilaporkan dihukum penjara 8 bulan.
Blogger itu dianggap menghina tentara yang tewas dalam bentrok melawan militer India di perbatasan Himalaya.
Qiu Ziming divonis bersalah atas dakwaan penghinaan terhadap prajurit dan martir negara.
Baca juga: Waspada BMKG: Gempa Besar M 8,9 dan Tsunami 29 Meter Berpotensi Terjadi di Wilayah Pulau Jawa
Baca juga: Viral Pengantin Perempuan Aksi Debus Patahkan Besi Pakai Tangan di Hari Pernikahan
Baca juga: Agama Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak Dipertanyakan Pendemo Bela Palestina di Solo
Baca juga: Nggak Curiga Saat Beli Drone di Olshop Cuma Rp 55 Ribu, Warga Jakarta Kaget yang Datang Sebotol Air
Diwarakan media pemerintah Global Times, influencer itu menjadi orang pertama yang didakwa setelah aturan di "Negeri Panda" diamendemen.
Masyarakat yang dijerat dengan dakwaan penghinaan martir itu dilaporkan bisa dipenjara sampai tiga tahun.
Qiu juga diwajibkan untuk meminta maaf secara terbuka.
Dia tampil di kantor berita CCTV dan menyampaikan "penyesalannya".
"Perilaku saya adalah bentuk penghancuran terhadap hati nurani," kata Qiu sebagaimana diberitakan BBC Selasa (1/6/2021).

"Memfitnah pahlawan"
Qiu, blogger berusia 38 tahun yang mempunyai 2,5 juta pengikut di Weibo, mengunggah komentar hinaan pada 10 Februari.
Tak butuh waktu lama dia pun ditahan, dan mengaku bersalah atas sejumlah dakwaan seperti perilaku jahat untuk mendapatkan perhatian.
Selain itu, dia juga didakwa mengalihkan fakta di Weibo dan memfitnah baik tentara maupun martir negara.
Selain dipenjara selama delapan bulan, pemerintah mengumumkan akun Qiu diblokir selama satu tahun penuh.
Selama bertahun-tahun, China dan India terlibat sengketa di perbatasan Himalaya yang membentang sepanjang 3.440 km.
Puncaknya pada Juni lalu, militer dua negara berpenduduk terbesar dunia pun bertemu dan terlibat baku pukul.