Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Seorang Gadis Disekap dan Dipaksa Jadi PSK, Disembunyikan dalam Lemari saat Dicari Keluarganya

Pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, menyekap seorang anak di bawah umur.

Shutterstock
Ilustrasi. 

TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG SELATAN - Pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, menyekap seorang anak di bawah umur.

Pasutri itu menyekap A (16) di kawasan rumah kos  di Gang Bhineka Jalan IR H Juanda, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Mereka kemudian menjualnya ke pria hidung belang sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Baca juga: Waspada BMKG: Gempa Besar M 8,9 dan Tsunami 29 Meter Berpotensi Terjadi di Wilayah Pulau Jawa

Baca juga: Agama Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak Dipertanyakan Pendemo Bela Palestina di Solo

Baca juga: ISTRI DURHAKA: Rela Mengontrak Rumah untuk Berselingkuh Terbongkar Setelah Digerebek Suaminya

Baca juga: Usai Kasus Pecel Lele Malioboro, Kini Wisatawan Klaten Dipaksa Sewa Jip ke Petilasan Mbah Maridjan

Kabar penyekapan seroang gadis di bawah umur itu dibenarkan Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin.

Menurutnya pihaknya telah menangkap pelaku dari penyekapan gadis di bawah umur tersebut.

"Sudah di Polres tersangkanya.

Sudah diamanin, dua suami istri ya," katanya saat dikonfirmasi pada Senin (31/5/2021).

Diberitakan sebelumnya, seorang gadis berinisial A (16) menjadi korban penyekapan dan penganiayaan di kawasan Gang Bhineka Jalan IR H Juanda, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kabar penyekapan tersebut dibenarkan oleh paman korban berinsial S (54) di kediamannya berlamat Gang Taqwa, Jombang, Ciputat, Kota Tangsel.

Menurutnya kabar disekapnya korban diketahui pihak keluarga, saat gadis tersebut mengabarkannya kepada kakak kandungnya.

"Dia mengasih kabar kepada sih Elsa ponakan saya.

Kemudian dicari tuh alamatnya.

Enggak tahunya alamatnya ada di belakang BCA Ciputat.

Ditelusuri ketemu ada sih A di sana berada di dalam kos-kosan," katanya saat ditemui di lokasi, Ciputat, Senin (31/5/2021).

S menuturkan mendapati kabar tersebut pihaknya langsung mendatangi lokasi tersebut dan menemui pelaku penyekapan dan penganiayaan.

Saat itu pula terjadi cekcok keluarga dengan pelaku, hingga didapatinya kondisi korban yang berada di dalam lemari kamar kosan tersebut.

"Mulanya sempat bilang tidak ada A.

Sempat diumpetin di dalam lemari.

Itu kejadiannya malam sekitar jam 10 atau 11 (Sabtu, 29 Mei 2021-red). Wajah A lebam."

"Sempat disambit pakai batu juga, untungnya tidak kena.

Bibirnya berdarah.

Namun takutnya hidungnya patah, tapi saya belum tahu hasil visumnya," katanya.

Adapun saat ini korban bersama keluarga tengah menjalani pemeriksaan di Mapilres Tangsel guna pengungkapan kasus tersebut.

Dijerat pasal penjualan manusia

Kapolres menjelaskan, kedua tersangka berinisial FM dan BS berstatus pasangan suami istri (pasutri) ditangkap pihaknya setelah korban dan keluarga melaporkan insiden tersebut ke Mapolres Tangsel.

"Baru diamankan tadi sore, masih kita periksa. Diamanin dua (suami istri-red) itu," katanya saat dikonfirmasi, Kota Tangsel, Senin (31/5/2021).

Iman menjelaskan pihaknya saat ini masih melakukan penyidikan terhadap kedua pasutri tersebut.

Dari hasil penyelidikan sementara, penyidik kepolisian menduga kejadian itu terkait Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO).

"Awalnya sih jual anak (korban-red) itu sudah berlangsung, sudah beberapa kali.

Kalau saya dapat laporan itu berkaitan dengan itunya saja, penjualan si anak itu, eksploitasi seks lah, dijual diri ya. Kita kenakan TPPO," pungkasnya.

Dipaksa layani pria hidung belang

Paman korban, S (54), menceritakan, pada Sabtu (29/5/2021), A diam-diam menghubungi kakaknya via pesan singkat media sosial, menggunakan ponsel milik pria hidung belang yang harus dilayani.

Sang kakak bersama ayahnya langsung menggeruduk indekos sesuai petunjuk A, di kawasan Gang Bhineka, Jalan Ir Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

"Katanya ada yang ngasih kabar, sama ponakan saya si EL, akhirnya dicari tuh alamatnya, dikasih tahu di belakang BCA Ciputat saja," ujar S di kediamannya, Minggu (31/5/2021).

Saat sang ayah membuka pintu, A disekap di dalam lemari, dan pelaku yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) bersembunyi di balik pintu.

Belakangan diketahui, pasutri tersebut berinisial FM (istri) dan BS (suami).

S mengatakan, A, keponakannya hendak dibawa ke suatu tempat, masih berkaitan dengan penjualan orang.

"Mulanya sempat bilang tidak ada A. Ternyata ada di dalam, dalam lemari diumpetin," ujar S.

Akhirnya, sang ayah berhasil membawa pulang putrinya ke rumah malam itu juga.

Kondisinya, A penuh luka lebam di beberapa bagian. Selain disekap, gadis putus sekolah sejak SMP itu diduga juga dianiaya.

"Ada bengap-bengap biru, katanya mau divisum, biru merah-merah, bibirnya sampe jontor," kata S.

Sang ayah juga melaporkan pasutri yang menyekap dan menjual anaknya itu ke Polres Tangsel.

S mengungkapkan, keponakannya sudah jarang pulang sejak habis lebaran, atau pertengahan Mei 2021.

"Dia (korban) tuh jarang pamit, enggak pernah pamit. biasanya dia pergi enggak pulang-pulang, bilangnya beli bakso, perginya diam-diam," ujarnya.

Sementara, pihak kepolisian mengaku sudah menangkap pasutri FM dan BS. Pasutri itu menjadikan A sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) berkali-kali.

"Sudah di Polres tersangkanya, sudah diamanin, dua, dua orang, pasutri itu," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin.

"Kita kenakan TPPO," tambahnya.

Iman juga mengatakan, akan mendalami dugaan pidana penganiayaan berdasarkan kondisi korban yang penuh lebam.

"Nanti kalau ada fakta hukum penganiayaannya, kami junctokan," ujar Iman. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasutri di Ciputat Sekap ABG di Lemari, Dijadikan PSK, Dijual ke Pria Nakal Lewat Medsos

Baca juga: Penjelasan Dishub Yogyakarta Soal Parkir Rp 20 Ribu: Itu Ilegal

Baca juga: 2 Wanita Bunuh Seorang Pria gara-gara Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Korban Dibuat Seolah Bunuh Diri

Baca juga: Surat Terbuka Zidane Ungkap Alasan Mundur dari Real Madrid, Sakit Hati dan Sebut Florentino Perez

Baca juga: Hindari Kucing, Truk Boks Terguling hingga Muatan Berceceran, Kecelakaan di KIW Semarang

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved