Berita Rembang
Promosikan Wisata Rembang, Disporapar Jateng Ajak ASITA Jogja Membatik di Lasem
Anggota Asita DIY melakukan praktik mulai dari mencanting, ngelontongi, ngelengkreng atau mengisi pola, kemudian pewarnaan.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: moh anhar
Penulis: Mazka Hauzan Naufal
TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah mengajak rombongan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belajar membatik di Rumah Merah Heritage Lasem, Rabu (2/6/2021) siang.
Ini merupakan pembuka dari rangkaian kegiatan Jateng on The Spot yang dilaksanakan Disporapar Jateng di Kabupaten Rembang mulai 2 hingga 4 Juni mendatang.
Dipandu Sartini dan Supartin, pembatik lokal, belasan anggota DPD Asita DIY melakukan praktik membatik.
"Mereka melakukan praktik mulai dari mencanting, ngelontongi atau menggambar pola dengan pensil, ngelengkreng atau mengisi pola, kemudian pewarnaan," ujar Anwar, pemandu wisata setempat.
Kasi Pengembangan Pasar pada Bidang Pemasaran Disporapar Jateng, Tanti Apriani, mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memperluas pangsa pasar sektor pariwisata Lasem.
Baca juga: Sebuah Aksi Pencurian Handphone Pada Dashboard Sepeda Motor di Pajang Laweyan Terekam Kamera CCTV
Baca juga: MIRIS! Pasutri Sekap Gadis Remaja Diduga Mau Dijual, Suami Cari Pelanggan, Istri Siapkan Gadisnya
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Pengelola Website, Kemenag Salatiga Gandeng PWI Jateng
Baca juga: Meski Sudah divaksin, Sejumlah Warga di Sragen Masih tertular Virus Corona, Terungkap Sebabnya
"Supaya wisata di Rembang, khususnya Lasem, bisa dikenal di provinsi lain, bahkan juga wisatawan mancanegara," kata dia.
Para pelaku wisata yang tergabung dalam Asita DIY, menurut Tanti, memiliki pangsa pasar bagus di Asia dan Eropa.
Dengan mengenalkan mereka pada wisata di Lasem, diharapkan para pengusaha perjalanan bisa menyusun paket-paket wisata yang mencakup Lasem.
"Ini upaya menjual wisata Lasem pada turis mancanegara," kata dia.
Tanti meyakini, wisata edukasi membatik di Lasem punya daya jual tinggi. Terlebih batik Lasem memiliki diferensiasi dengan batik daerah lain, misalnya Yogyakarta.
"Terutama perbedaannya di sisi pewarnaan. Di sini ada batik tiga negeri yang punya kekhasan tersendiri," jelas dia.
Sekalipun ini masih masa pandemi Covid-19, Tanti berharap para pelaku usaha perjalanan wisata di Jogja ini sudah memiliki program inovasi penyusunan paket-paket wisata yang melibatkan Lasem di dalamnya.
Terlebih, program Jateng on The Spot ini memang bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata yang aman dan nyaman dalam masa adaptasi kebiasaan baru (new normal).
Penasihat DPD Asita DIY, Edwin Ismedi Himna, menilai kegiatan Jateng on The Spot di Lasem ini sangat menambah wawasan.
Menurut dia, wisata edukasi membatik di Lasem punya daya jual tinggi untuk dipasarkan pada turis dari Eropa dan Asia Timur.
"Batik di sini memiliki keunikan tersendiri dibanding batik yang selama ini kami kenal di Jogja maupun Solo. Jadi suatu saat nanti ketika border sudah dibuka, potensi ini bisa kami masukkan dalam paket wisata untuk pasar mancanegara," tandas dia.
Baca juga: Protes Sulit Dapat Air Bersih, Puluhan Warga Beji Banyumas Geruduk Balai Desa
Baca juga: Viral Dua Mobil Berhenti di Tengah Jalan Ringroad, Polisi Belum Bisa Pastikan Konvoi atau Balap Liar
Baca juga: Cerita Suami yang Istrinya Ditemukan Tewas Termutilasi: Beberapa Hari Murung, Ada Luka di Kaki
Baca juga: Bupati Cilacap Tato Resmikan Tiga Aplikasi Penunjang Pelayanan Publik
Setelah belajar membatik, rombongan kemudian berkunjung ke Showroom Batik Pusaka Beruang untuk melihat-lihat produk jadi batik tulis Lasem. (*)