Berita Salatiga
Tingkatkan Kualitas Pengelola Website, Kemenag Salatiga Gandeng PWI Jateng
Kemenag Salatiga menggelar pelatihan pengelolaan website agar konten memiliki kualitas lebih baik dan berstandar jurnalistik yang baik pula.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
Penulis: M Nafiul Haris
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Upaya meningkatkan kualitas pengelola website, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Salatiga menggelar pelatihan jurnalistik bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, Senin (31/5/2021).
Kepala Kemenag Kota Salatiga Taufiqur Rahman mengatakan dalam penilaian Kanwil Kemenag Jateng website Kemenag Kota Salatiga menempati urutan ketiga.
"Sehingga, harapannya setelah pelatihan ini, kualitas pengelolaan website dapat lebih baik dan memiliki kualitas jurnalistik yang baik pula. Termasuk, produktivitas tulisan yang dihasilkan kualitasnya bakal semakin meningkat," terangnya dalam rilis kepada Tribunjateng.com, Rabu (2/6/2021)
Dia berharap, apabila kualitas penulisan berita terjadi peningkatan ditambah produksi tulisan lebih banyak informasi yang diterima masyarakat melalui website dapat mencerahkan.
Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jawa Tengah Isdiyanto Isman menyatakan, kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya pengguna media sosial seringkali mengakibatkan seseorang termakan hoaks.
Baca juga: Besok, Polresta Solo Periksa Korlap dan Orator Aksi Palestina terkait Prokes dan Provokasi
Baca juga: Meski Sudah divaksin, Sejumlah Warga di Sragen Masih tertular Virus Corona, Terungkap Sebabnya
Baca juga: Teliti Suplemen Pakan untuk Tingkatkan Produktivitas Ternak, Dekan FPP Undip Raih Gelar Profesor
"Saatnya masyarakat pengguna medsos untuk belajar ilmu jurnalistik tanpa terkecuali. Bila sudah punya bekal ilmu jurnalistik, tidak akan sembarangan lagi membagi tulisan ke medsos. Bila informasi itu berpotensi merugikan umum tentu tidak akan dibagikan ke medsos, apalagi bila berpotensi membuat kegaduhan di tengah masyarakat,” katanya
Ia menambahkan, selama ini masyarakat masih mudah termakan isu hoaks karena belum menguasai ilmu jurnalistik.
Sehingga, informasi apapun yang diterima di medsos diyakini kebenarannya tanpa melalui proses saring informasi.
Dalam jurnalistik lanjutnya, ada proses klarifikasi atau menanyakan kepada pihak yang lebih tahu. Diajarkan pula pentingnya disiplin verifikasi, konfirmasi serta cek, double check, hingga triple check.
“Ada proses kehati-hatian yang tinggi sebelum membagikan informasi ke ranah publik. Ilmu jurnalistik, mengajarkan bagaimana cara menulis yang memenuhi standar jurnalistik dengan rumusan 5W+1H, susunan kalimat yang padat berisi agar mudah dipahami, memiliki data akurat, ada keberimbangan narasumber," paparnya. (*)
Baca juga: CEO PSIS Apresiasi Polri yang Turunkan Izin Liga 1 Bisa Berjalan Lagi
Baca juga: Kondisi Terkini Bupati Tegal Umi Azizah yang Terkena Covid-19
Baca juga: Didirikan Habib Luthfi bin Yahya, Petanesia Hadir di Kabupaten Tegal