Berita Banjarnegara
Anaknya Menderita Hedrosefalus, Ati Warga Kebondalem Banjarnegara Berjuang Sendiri Hidupi Keluarga
Keluarga Dwi Aryanto (9) penderita hidrosefalus dari Desa Kebondalem, Kecamatan Bawang Banjarnegara bisa bernafas lega
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Sesampai di rumah sederhananya, Dwi ternyata sedang menangis. dr Mirza tanpa ragu langsung menggendong anak itu hingga tangisnya mereda.
Di gendongan sang dokter, muka Dwi tampak lebih ceria.
"Hallo adek Dwi, gimana kabarnya. Sama bu dokter langsung senyum senyum aja nih," kata Mirza mengawali pembicaraan sebelum memeriksanya.
Mirza mengatakan, pihaknya akan memperbaiki gangguan nutrisi yang dialami Dwi, sedikit demi sedikit. Pihaknya akan memberikan susu yang cocok dengan usianya, makanan tambahan, vitamin dan madu.
Pihaknya memahami kondisi keluarga yang pasti kesulitan jika harus membawa Dwi bolak balik rumah sakit. Karena itu, pihaknya memutuskan jemput bola untuk memantau kondisi kesehatan Dwi secara berkala.
"Keluarga kesulitan kalau harus datang ke rumah sakit, maka kita yang melakukan home visit," kata Mirza.
Melalui kunjungan langsung ke rumah, dokter muda kelahiran Banjarnegara tersebut berharap kondisi Dwi terpantau kondisi kesehatan maupun nutrisinya.
Tak kalah penting, keluarga juga bisa bebas berkonsultasi langsung dengan dokter yang memeriksa.
Ati Manisem, ibu Dwi mengatakan, anaknya lahir secara normal. Tetapi saat memasuki usia dua bulan, kepala Dwi mulai membesar.
Ia pun sempat membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapat kesembuhan.
Tetapi kondisi anak itu justru terus memburuk hingga sekarang.
Perjuangan Ati lebih berat karena harus membesarkan kedua buah hatinya seorang diri. Terlebih satu anaknya, Dwi kondisinya memprihatinkan.
Sementara suaminya pergi tanpa kabar.
Tetapi Ati adalah ibu yang tegar. Ia tak putus asa terhadap kondisi yang menimpa keluarganya.
Ia terus berusaha mencari pengobatan untuk Dwi. Ati tetap mengusahakan perawatan di rumah sakit untuk Dwi.
Beberapa waktu lalu, Dwi bahkan sempat dirawat di rumah sakit 12 hari. Tetapi kondisi Dwi malah melemah. Berat badannya juga turun dari 6,5 kilogram menjadi kurang.