Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Dico Optimistis Kendal Jadi Pusat Industrialisasi di Jateng

67 Perusahaan dari 8 Negara dengan Total Nilai Investasi Rp 19,4 triliun Gabung di Kawasan Industri Kendal

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Bupati Kendal Dico M Ganinduto 

67 Perusahaan dari 8 Negara dengan Total Nilai Investasi Rp 19,4 triliun Gabung di Kawasan Industri Kendal

Penulis: Saiful Masum

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemerintah Kabupaten Kendal mencatat 67 perusahaan dari 8 negara siap bergabung di Kawasan Industri Kendal (KIK) yang akan bertransformasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Total nilai investasi yang dicatatkan pun cukup menggembirakan sebanyak Rp 19,4 Triliun.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, pengembangan dan kemajuan KIK menjadi salah satu prioritasnya saat ini. Ia optimis Kabupaten Kendal nantinya menjadi salah satu pusat Industrialisasi di Jawa Tengah seiring KEK Kendal menjadi proyek strategis nasional (PSN).

Kata Dico, luasan KIK yang mencapai 1.000 hekatare menyimpan potensi besar untuk pengembangan industri. Rencananya, akan dilakukan perluasan untuk meningkatkan daya tampung perusahaan yang bergabung. 

"67 perusahaan dari 8 negara dengan total nilai investasi Rp 19,4 triliun ini bisa menyerap 9.000 lapangan pekerjaan," terangnya, Jumat (11/6/2021).

Selain itu, lanjut Dico, Kabupaten Kendal bakal memiliki pabrik baja seluas 1.000 hektare yang akan dibangun di Kecamatan Patebon. Pabrik ini diproyeksikan mampu menyerap 1.000 tenaga kerja pada tahap pertama. 

Dengan itu, Pemkab Kendal terus berupaya untuk mendorong para investor dari berbagai negara agar bergabung di Kabupaten Kendal. Salah satu upayanya dengan membangun mal pelayanan publik (MPP) sebagai pusat perizinan terpadu dan ramah investor.

"Luasan industri di Kendal mencapai 5.000 hektare sangat berpotensi menjadi salah satu yang terbaik di Jateng. KEK ini contohnya, dan kita terus dorong agar investasi cepat masuk," ujarnya.

Selain membangun industri, Dico juga tak mau lengah dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Agar industri Kendal bisa berkembang dengan pesat secepat mungkin.

Ia juga berharap, pada nantinya industrialisasi ini berdampak positif bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) yang ada di Kendal dan sekitarnya. Dengan inovasi produk yang menjanjikan, Dico ingin pelaku IKM bisa terangkat sehingga dapat berkontribusi dalam dunia ekspor barang.

"Kita sudah punya beberapa produk IKM dengan mangsa pasar di dalam dan luar negeri. Seperti contoh gula aren, anyaman bambu, dan produk kerajinan lainnya. Ke depan, IKM harus tetap berinovasi. Tentunya nanti akan disupport dengan teknologi yang mempermudah produksi dan transaksi," tuturnya. 

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazir menambahkan, Kendal menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang berpotensi jadi kawasan strategis penyumbang industri. 

Taufiek melihat kontribusi Kendal yang dinilai sudah bagus untuk melangkah ke arah industrialisasi. Dengan melihat alat ukur sederhana pendapatan domestik regional bruto (PDRB) dengan nilai lebih dari 30 persen. 

Dengan prosentase itu, Taufiek menyebut, industrialisasi di Kabupaten Kendal saat ini cukup tinggi. "Jateng saya melihat kontribusi Kendal bagus. Kemudian, daerah juga harus melihat potensi diri. Misal, menanam produk di lahan yang berpotensi, untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Kalau kuat kita ekspor," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved